Industri Petrokimia Diprioritaskan Dapat Harga Gas Murah

Ilustrasi-Aktivitas pekerja di Perusahaan Gas Negara (PGN).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dhana Kencana

VIVA.co.id – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan memastikan, harga gas untuk industri petrokimia diprioritaskan turun lebih awal dibanding harga gas untuk industri lainnya. Hal ini telah menjadi kesepakatan pemerintah dalam rapat koordinasi tingkat menteri. 

Linde Umumkan Mulai Pasok Gas Indusri ke Smelter Freeport Indonesia

Dia mengatakan,  pemerintah juga menghitung formulasi penurunan harga gas untuk industri di sektor lainnya. Namun, saat ini yang lebih diprioritaskan adalah untuk industri petrokimia. 

"Kalau industri petrokimia sudah sepakat, mudah-mudahan harganya bisa sesuai dengan Perpres Nomor 40 2016, kalau (industri) pupuk ada yang belum (selesai) sedikit sekali, ada mayoritas sudah tercapai. Sedangkan sektor industri yang lain ini sedang di bahas," kata Jonan di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu 9 November 2016. 

Kebijakan Gas Murah Diperpanjang, Asosiasi Produsen Pede Tingkatkan Daya Saing

Jonan masih enggan untuk menjelaskan lebih detail seperti apa formulasi yang akan diterapkan pemerintah. Saat ini pemerintah tengah fokus untuk membuat tim teknis kecil untuk melakukan langkah-langkah dan upaya penurunan harga gas. 

"Baru saja pak Menko Perekonomian (Darmin Nasution) menyarankan untuk membuat tim kecil di level eselon I dan II untuk supaya diformulasikan (harga) yang pas untuk industri," katanya menambahkan.

Harga Gas Murah Industri Bikin Pemasukan Negara Hilang Rp 15,70 Triliun

Selain itu menurut Jonan, pembahasan seperti insentif pengurangan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor hulu migas juga masih dalam pengkajian. 

"Sampai akhir November seharusnya sudah ada putusanlah (terkait PNBP). November tahun ini ya, lagi dibahas. Keputusannya nanti sampai ke bapak presiden. Sekarang masih dibahas formulasi yang pas.”

(mus)

[dok. Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia bersama jajarannya, didampingi Kepala BPH Migas, Dirut Pertamina, dan Dirut PLN, dalam konferensi pers Penutupan Posko Nataru 2024-2025]

Bahlil Kasih Sinyal Pangkas Jumlah Industri Penerima Harga Gas Murah

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, memberikan sinyal soal adanya potensi pemangkasan jumlah perusahaan atau industri penerima manfaat kebijakan gas murah untuk industri.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025