Keunggulan Trump Bisa Picu Ketidakpastian Ekonomi Dunia
- Reuters/Carlo Allegri
VIVA.co.id – Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, saat ini masih mengungguli perolehan suara sementara Pemilihan Presiden Amerika Serikat, atas calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton. Jika bertahan, kondisi ini tentu akan berpengaruh pada ekonomi baru dunia.
Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, Anton Gunawan, mengatakan, negara-negara maju maupun berkembang harus bersiap diri, apabila nantinya memang Trump berhasil memenangi kursi kepemimpinan AS. Sebab, belum jelas arah kebijakan ekonomi secara spesifik yang akan dilakukan di masa kepemimpinannya.
"Saya menyebutnya, ada ketidakpastian yang lebih tinggi. Karena muncul pemimpin yang kita tidak tahu arahnya ke mana," kata Anton saat ditemui di Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Rabu 9 November 2016.
Anton memandang, terpilihnya Trump pun sama sekali tidak memberikan garansi sebuah kedamaian, bahkan cenderung lebih menciptakan konflik. Kondisi ini, kata dia, tercermin dari hasll debat Trump dan Clinton beberapa waktu yang lalu.
"Belum kelihatan substansinya. Masih meraba-raba. Kalau risiko, bisa diukur dan dimitigasi. Kalau ketidakpastian agak sulit," katanya.
Sebagai informasi, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan sesi pertama juga terseret hingga 112,48 poin atau 2,06 persen ke level 5.358,20.
"Market terlihat kurang comfortable kalau dia (Trump) menang. Saya terus terang sukar untuk identifikasi," ungkapnya.