Tiga Kunci Peningkatan Daya Saing Versi Jokowi
- ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf
VIVA.co.id – Saat membuka acara Indonesia Infrastructure Week 2016, Presiden Jokowi mengatakan bahwa problem besar Indonesia dalam hal daya saing terbagi menjadi tiga masalah utama. Ketiganya adalah soal efisiensi birokrasi, pembangunan infrastruktur, dan upaya pemberantasan korupsi.
Terkait efisiensi birokrasi, Jokowi mengaku jika pemerintah sudah melakukan sejumlah upaya. Seperti misalnya pemotongan sejumlah anggaran dalam APBN, yang dinilai tidak masuk akal.
"Tahun kemarin anggaran perjalanan dinas dipotong, nyatanya enggak ada apa-apa. Yang rapat masih rapat, yang pergi masih pergi," kata Jokowi disambut tawa para hadirin pengunjung JCC, di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 9 November 2016.
"Lalu uangnya ke mana? Yang ke infrastruktur dulu. Jangan semuanya dikerjakan, enggak akan ada hasilnya," ujarnya menambahkan.
Presiden mengaku, pengalihan anggaran ke sektor infrastruktur merupakan fokus selanjutnya, yang harus dikejar pemerintah setelah upaya efisiensi birokrasi gencar dilakukan.
"Kita lihat hasilnya di 2018 nanti, jalan tol, airport, pembangkit listrik, itu jadi apa. Dan itulah nanti daya saing kita kelihatan karena saat ini semuanya dalam proses menuju jadi," kata Jokowi.
Ketika masalah-masalah terkait efisiensi birokrasi dan percepatan pembangunan infrastruktur itu sudah dioptimalkan, Jokowi berjanji bahwa pemerintah akan makin giat memfokuskan diri pada pemberantasan korupsi.
Bahkan, lanjut Jokowi, hal-hal terkecil seperti pungli dan berbagai macam bentuk suap pun akan ikut diberantas, sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing Indonesia ke depannya.
"Bagian saya ketika semua itu sudah bergerak, saya akan mengejar yang ketiga ini, saya akan masuk ke pemberantasan korupsi. Karena tanpa itu, jangan harap daya saing kita akan meningkat," ujarnya," kata Jokowi.