Portofolio Asing Capai Rp160 Triliun di Obligasi Pemerintah

Uang kertas yuan yen dan dolar
Sumber :
  • REUTERS/Truth Leem/Files

VIVA.co.id – Bank Indonesia meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2016 berada di angka 5,1 persen. Sehingga secara kumulatif sepanjang tahun ini, pertumbuhan ekonomi nasional akan tetap berkisar di angka lima persen.

Awal 2025, Rupiah Loyo ke Level Rp 16.212 per Dolar AS

Deputi Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan, proyeksi tersebut sejalan dengan akselerasi belanja pemerintah pada kuartal terakhir yang mulai bergeliat. Ini akan mengkompensasi, sumbangan belanja di kuartal III-2016 yang sempat terkontraksi.

"Insya Allah memberikan sumbangan besar yang lebih besar di sektor publik kepada pertumbuhan ekonomi," ujar Perry, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu 9 November 2016.

Rupiah Menguat ke Rp 16.117 per Dolar AS di Akhir Tahun 2024

Secara fundamental, menurut Perry, kondisi perekonomian Indonesia sudah jauh lebih baik. Situasi tersebut, tentu akan semakin meningkatkan kepercayaan para pelaku usaha, tentang perekonomian Indonesia yang mulai pulih.

"Ini membuat aliran modal asing dan PMA (penanaman modal asing) berlanjut," katanya.

Kaleidoskop 2024: Rupiah Bergejolak Hampir Sentuh Rp 16.500 per Dolar AS

Belum lagi, dampak dari program kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty. Bank sentral memperkirakan, dana repatriasi dari para wajib pajak hingga akhir pelaksanaan periode kedua menembus angka Rp100 triliun.

"Portofolio asing sampai saat ini hampir Rp160 triliun di obligasi pemerintah. Jadi pertumbuhan ekonomi akan lebih baik," tuturnya.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Rupiah Melemah Dipicu Sentimen Kebijakan Trump hingga Perlambatan Ekonomi China

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Jumat, 3 Januari 2025.

img_title
VIVA.co.id
3 Januari 2025