Ekonomi Indonesia Timur Tumbuh Lebih Tinggi Ketimbang Barat
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2016, tercatat hanya mencapai 5,02 persen. Menurun dari realiasi pada kuartal II-2016, yang tercatat sebesar 5,18 persen.
Kepala Badan Pusat Statisik (BPS) Suhariyanto, dalam konferensi pers menjelaskan, kontribusi pulau Jawa, tercatat sampai saat ini masih menjadi penyumbang terbesar pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III sebesar 58,4 persen.
"Kita lihat, tidak ada yang berubah. Pulau Jawa masih menjadi yang paling besar. Untuk bisa mengubah itu, masih membutuhkan waktu yang lama," kata Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin 7 November 2016.
Selain Jawa, kontribusi terbesar disusul oleh Sumatera dengan persentase sebesar 22,02 persen, kemudian Kalimantan sebesar 7,72 persen, Sulawesi 6,15 persen, Bali dan Nusa tenggara sebesar Rp3,18 persen, serta Maluku dan Papua sebesar 2,53 persen.
Meskipun Jawa masih menjadi penyumbang terbesar, Kecuk mengakui, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia Timur jauh lebih bergeliat, di mana pada kuartal III-2016, pertumbuhan ekonomi Maluku dan Papua mencapai 13,72 persen.
Kemudian, disusul dengan Sulawesi yang tumbuh sebesar 6,07 persen, pulau Jawa sebesar 5,57 persen, Bali dan Nusa Tenggara sebesar 5,04 persen, Sumatera sebesar 3,08 persen, dan Kalimantan yang hanya tumbuh 2,06 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia bagian Timur, jauh lebih tinggi dibandingkan Indonesia Barat," ujarnya. (asp)