07-11-1944: Mata-mata Soviet Dihukum Gantung Jepang
- Historia
VIVA.co.id – Hari ini 72 tahun silam. Richard Sorge, agen mata-mata ganda, dijatuhi hukuman gantung oleh pemerintah Jepang. Ia adalah pria berdarah Azerbaijan, Uni Soviet, namun berkewarganegaraan Jerman.
Mengutip situs History, Senin 7 November 2016, Sorge dikenal sebagai mata-mata hebat yang menutupi pekerjaan utamanya sebagai seorang wartawan.
Ia terkenal sebagai pria kharismatik yang disukai pria dan digilai wanita. Profesinya sebagai seorang jurnalis yang memberikan laporan tentang militer Jerman dan Jepang untuk Uni Soviet.
Padahal, Sorge adalah anggota Partai Nazi yang juga teman dari Menteri Luar Negeri Jerman saat itu, Joachim von Ribbentrop.
Tetapi, jiwanya adalah seorang komunis Soviet sejati. Atas perintah Kremlin, Sorge pindah ke Tokyo pada 1933, sebagai koresponden harian Frankfurter Zeitung.
Sorge, kemudian menjadi asisten pribadi Duta Besar Jerman untuk Jepang, Eugen Ott.
Posisi ini memberikan Sorge keleluasaan dalam memahami kebijakan Nazi dan membuatnya menjadi sumber informasi penting bagi Uni Soviet, terkait kekuatan militer Jerman.
Di Tokyo pula, Sorge mengetahui bahwa Hitler berniat membatalkan secara sepihak pakta nonagresi yang ditandatanganinya bersama Stalin dan berencana menginvasi Uni Soviet dari arah barat pada 1941.
Saat itu, Pemimpin Soviet, Josef Stalin tidak memercayai informasi tersebut. Namun, Kremlin bereaksi, setelah Sorge mengabarkan bahwa Jepang tak berniat menyerang Uni Soviet dari arah timur.
Informasi penting itu membuat Stalin memindahkan angkatan perangnya yang besar dari timur jauh ke barat.
Langkah ini, kemudian sukses membalikkan arus invasi Jerman ke Soviet pada akhir 1941.
Kendati sukses besar, jaringan mata-mata Sorge berakhir pada 18 Oktober 1941, ketika kontraintelijen Jepang menggelar operasi dan dia ditangkap.
Sorge disergap bersama dengan 34 anggota jaringannya. Hidupnya pun berakhir di tiang gantungan pada 7 November 1944.
Sempat tak diakui Soviet, pada 20 tahun kemudian, Sorge secara resmi dinyatakan sebagai pahlawan Uni Soviet dan namanya pun direhabilitasi. (asp)