05-11-1968: Richard Nixon Terpilih Jadi Presiden AS

Presiden AS, Richard Nixon.
Sumber :
  • US White House

VIVA.co.id – Hari ini 48 tahun silam. Delapan tahun setelah dikalahkan oleh John F. Kennedy dalam Pemilu Presiden 1960, Richard Nixon mengalahkan Hubert H. Humphrey dan terpilih sebagai presiden Amerika Serikat.

Prabowo Perkuat Kerja Sama Bidang Kebudayaan dan Ekonomi dengan Presiden Peru

Dua tahun setelah dikalahkan JFK, Nixon mencoba peruntungannya sebagai gubernur California. Namun, kembali dikalahkan Edmund G. Brown.

Melansir situs History, sebagian besar pengamat politik menilai bahwa karier politik Nixon akan berakhir. Faktanya tidak.

Presiden Prabowo Terima Penghargaan Kehormatan Tertinggi dari Presiden Peru

Pada Februari 1968, karier politiknya kembali bangkit dan kembali mengumumkan pencalonan dirinya sebagai presiden melalui Partai Republik.

Dengan mengambil sikap antara unsur yang lebih konservatif dari partainya, Nixon memenangi nominasi dalam Konvensi Nasional Partai Republik di Negara Bagian Miami.

Keberhasilan Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Subianto Tingkatkan Kerja Sama Bilateral dan Kebanggaan Nasional

Sebagai pasangan, Nixon memilih Gubernur Maryland, Spiro T. Agnew.

Sementara itu, rivalnya dari Partai Demokrat, Hubert Humphrey, mengalami penurunan dukungan akibat perpecahan internal dengan penanganan pemerintahan Presiden Lyndon Baines Johnson atas Perang Vietnam.

Dalam kampanyenya, Nixon memiliki rancangan untuk meraih dukungan dari "silent majority", kelas menengah dan kelas pekerja di AS.

Ia juga berjanji untuk menyatukan AS setelah bertahun-tahun melakukan protes antiperang. Kebijakan luar negeri tak luput dari agenda utama dalam pemilu.

Nixon berjanji untuk menemukan formula "perdamaian" di Vietnam, meskipun tidak sepenuhnya secara jelas bagaimana proses tersebut akan dilaksanakan.

Masyarakat AS mulai frustrasi dan putus asa untuk menemukan jalan keluar dari "jurang kemerosotan" Vietnam.

Selama kepemimpinannya, Nixon mengawasi beberapa perubahan dramatis dalam kebijakan luar negeri AS di era Perang Dingin, terutama kebijakan dengan Uni Soviet dan kunjungannya ke China.

Kendati demikian, janjinya untuk membawa perdamaian dengan kehormatan di Vietnam ternyata sulit untuk dicapai.

Pasukan Amerika tidak ditarik sampai 1973, dan Vietnam Selatan jatuh ke tangan pasukan komunis pada 1975.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya