Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS

Bursa Efek Australia atau Australian Securities Exchange (ASX)
Sumber :
  • REUTERS/Steven Saphore
VIVA.co.id
- Bursa saham kawasan Asia dan Pasifik dibuka melorot pada perdagangan Jumat. Investor mencermati dinamika politik di Amerika Serikat jelang pemilihan presiden. 

Dikutip dari CNBC, Jumat 4 November 2016, di Jepang, indeks Nikkei 225 turun 0,81 persen dan indeks Topix turun 0,9 persen.

"Pemilihan AS lagi-lagi menjadi pendorong utama di pasar saham (Asia dan Pasifik) dibuka pagi ini," ujar Kepala Analis Pasar di CMC Markets, Ric Spooner dalam sebuah catatan Jumat, 4 November 2016. 

Indeks Kospi di Korea Selatan diperdagangkan mendatar pada level 1.984. Sedangkan di Australia, indeks ASX 200 melorot 0,57 persen setelah hampir satu jam pembukaan perdagangan saham. 

ASX tertekan hampir di semua sub sektor indeks, dengan penurunan terbesar di sektor energi yang tergelincir 1,62 persen. Sementara itu, sub sektor keuangan juga dibuka turun 0,97 persen. 
Hollande Sebut Trump Memuakkan

Emiten perbankan yang biasa disebut big Four, dibuka lebih rendah. Dipimpin jatuhnya saham National Australia Bank yang anjlok 5,05 persen, diikuti ANZ turun 0,55 persen, Commonwealth Bank of Australia turun 0,63 persen dan Westpac yang merosot 0,37 persen. 
Terkerek Harga Minyak, Bursa Asia Pasifik Bergerak Positif

"Pasar keuangan saat ini mencoba memantau keseimbangan yang tepat antara probabilitas yang lebih besar dari Clinton dan kemungkinan kemenangan Trump," tambahnya. 
Bursa Asia Pasifik Melorot, Investor Kecewa dengan Jepang

Sementara itu, hari ini harga minyak penguat di pasar Asia. Minyak mentah berjangka AS naik 0,29 persen di level US$44,79 per barel, minyak mentah Brent naik 0,24 persen menjadi US$46,46 per barel. 
Ilustrasi Wall Street

Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008

Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.

img_title
VIVA.co.id
4 November 2016