Menghargai Karya Peneliti Perempuan Lewat 'ChangeTheNumbers'

Para peneliti mengeluhkan hukum baru di Brasil soal sampel virus Zika
Sumber :
  • inmagine

VIVA.co.id – Kesenjangan gender dalam dunia sains di Indonesia masih tinggi. Menurut data UNESCO jumlah perempuan peneliti hanya mencapai 30%. Masih ada persepsi yang mengindikasikan bahwa sains bukanlah dunia yang ramah untuk kaum perempuan.

Gerindra Dinilai sebagai Parpol Paling Informatif, Komitmen Prabowo Junjung Tinggi Demokrasi

Kampanye #ChangeTheNumbers yang dicanangkan L'Oreal Foundation terus mendorong jumlah ilmuwan dan peneliti perempuan di Indonesia. Tahun ini bersama UNESCO For Woman In Science (FWIS) kembali memberikan beasiswa terhadap empat peneliti perempuan hebat untuk mengembangkan penelitiannya di bidangnya masing masing.

Hingga tahun 2016, 45 ilmuwan perempuan telah diberikan penghargaan dan lima di antaranya telah diakui secara internasional.

Kaltim Raih 3 Penghargaan di Ajang APBD Award 2024, Ini Sebabnya

Kampanye tersebut bertujuan untuk mengubah persepsi publik terhadap perempuan dibidang sains sehingga mampu menarik lebih banyak perempuan untuk memilih karir di bidang sains.

Mereka ialah Dr.nat.tech Andriati Ningrum, STP, M.Agr, dari Departemen Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gajah Mada, Dr. AZZANIA fibriani M,SI, M.Sc, dari Sekolah Ilmu Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, Fitri Khoerunnisa, Ph.D, dar Departemen Kimia Universitas Pendidikan Indonesia, dan  Dr Yenny Meliana, dari Pusar Penelitian Kimia dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.

Polri Raih Predikat Informatif dalam Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik 2024

Keempat perempuan luar biasa ini akan mendapatkan dana sebesar Rp 80 juta untuk digunakan dalam mengembangkan penelitian mereka.

"Sesuai dengan yang disampaikan oleh CEO & Chairman L'Oreal , Mr. Jean-Paul Agon bahwa perempuan dalam sains seperti obor," ujar Umesh Phadke, Presiden Direktur L’Oréal Indonesia dalam pemberian penghargaan kepada keempat peneliti perempuan, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis 3 November 2016.

Ia menambahkan bahwa, obor tidak hanya cukup dinyalakan namun juga perlu untuk diteruskan supaya apinya tidak padam.

"Karena itu, kami berkomitmen penuh untuk menjaga api itu tetap menyala," ujarnya.

Woman in Science

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya