Prihatin, Wakil Ketua DPR Minta Ahok Mundur dari Pencalonan
- VIVA.co.id/ Lilis Khalisotussurur.
VIVA.co.id – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah prihatin dengan aksi penolakan warga terhadap Ahok saat kampanye di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat kemarin. Hal ini menurutnya semakin menunjukkan bahwa rakyat tidak menerima pernyataan Ahok soal Al Maidah 51 saat di Kepulauan Seribu.
“Saya melihat di sini pernyataan kontroversial itu semakin membebani Ahok sebagai calon Gubernur Petahana. Oleh karena itu supaya tidak menjadi beban semua orang, saya harap Ahok mau mundur dari pencalonannya demi menjalani proses hukum,” ujar Fahri di Gedung DPR, Kamis 3 November 2016.
Langkah mundur itu, menurut Fahri, akan membuat Ahok menjadi seorang gentlemen karena mau membayar kesalahannya dan tidak membebani orang lain terutama Presiden sehingga akan membuat semua menjadi akan sangat ringan. Ditambahkan, Ahok harus menyadari bahwa akibat ulahnya membuat Indonesia membayar mahal.
“Terlalu mahal dan semua energi digunakan untuk mengurus seorang Ahok saja. Masalah Ahok ini menyebabkan timbulnya potensi disintegrasi, kerawanan sosial dan utamanya membuat Presiden seperti punya beban untuk melindungi Ahok. Semua menjadi terlihat tidak rasional,” katanya.
Sebagai pejabat publik menurut Fahri sikap Ahok yang berani menggunakan hal-hal yang seharusnya berada ruang privat untuk dibicarakan di ruang publik sangat aneh. Tidak ada menurut Fahri selama ini, seorang pejabat publik di Indonesia ini yang berani menggunakan surat Al Maidah 51 untuk kepentingan politiknya.
“Semua pejabat publik paham benar mana hal-hal yang bersifat privat seperti masalah agama tidak boleh atau terlalu sensitif digunakan di ruang publik seperti menggunakan Al Maidah 51 itu untuk kepentingan politik. Lha kok ini seorang Ahok yang sama sekali tidak paham mengenai Al Quran dan bukan pemeluk Islam justru malah menggunakan surat dalam Al Quran itu,” jelas Fahri.
Lebih parah lagi, menurut Fahri, Ahok malah terus bersikap menantang umat Islam meski sudah melakukan kesalahan. Bukan melakukan permintaan maaf secara tulus dan baik-baik kepada masyarakat maupun para ulama yang selama ini sangat tersinggung dengan pernyataannya saat di Kepulauan Seribu itu.
”Orang minta maaf itu kan basisnya mengaku salah. Ini tidak dilakukan oleh Ahok dan dia malah terus menantang. Semua orang Islam paham mengenai pernyataan Ahok soal Al Maidah 51 ini, jadi jangan mencari-cari alasan. Agama itu ruang ekslusif tidak bisa orang yang berada di luar itu bicara sembarangan,” katanya. (webtorial)