Balon Internet Google Susah Dapat Izin Karena Ngambang
- ww.google.com
VIVA.co.id – Project Loon atau balon internet yang dikembangkan oleh Google tampaknya akan molor diterbangkan di atas wilayah permukaan Indonesia pada tahun ini. Padahal, kesepakatan awal operator seluler Indonesia yang bekerja sama dengan Google berencana untuk mengujinya pada 2016 ini.
Rasa pesimis itu diungkapkan oleh President Director dan Chief Executive Officer (CEO) Indosat Ooredoo, Alexander Rusli ditemui usai pengumuman pemenang IWIC ke-10 di Kantor Pusat Indosat, Jakarta, Rabu 2 November 2016. Selain Indosat, Telkomsel dan XL Axiata pun tertarik untuk penggunaan balon internet Google itu di Tanah Air.
"Bakal molor, tapi saya enggak tahu kapan (sampai kapan molornya). Karena izinnya belum keluar. (Tahun) sekarang sudah mau habis, tahun depan? Bisa saja tahun depannya lagi," ucap Alex.
Izin yang dimaksud oleh Alex ini yaitu lisensi agar Loon secara sah boleh diterbangkan di langit-langit Nusantara. Mandeknya izin untuk pengujian Loon karena belum direstui oleh pemerintah, yaitu di Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertahanan. Sedangkan Kementerian Kominfo sudah memberi izin hanya untuk pengujian saja.
"Belum ada izin terbang dari (Kementerian) Perhubungan sama (Kementerian) Pertahanan," ucap pria berkaca mata ini.
Lebih lanjut, Alex menjelaskan, soal belum turunnya izin terbang untuk balon internet itu, di mata operator, Loon tidak ada bedanya dengan BTS pada umumnya, meski untuk satu ini kondisinya terbang.
"Masalahnya ngambang, kan kalau di atas (udara) yuridiksinya beda, harus izin. Barang (asing) untuk terbang," ucapnya.