Indosat Buka Peluang Karya Anak SD Diuji 80 Juta Pelanggan
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – President Director dan Chief Executive Officer (CEO) PT Indosat Ooredoo Tbk, Alexander Rusli, mengatakan, kondisi saat ini masing-masing orang sudah memiliki smartphone. Hal itu membawa kehidupan baru, yakni digital.
"Saat ini kehidupan sudah sarat akan digital, masing-masing orang sudah memegang smartphone yang terhubung dengan kehidupan kita," ucapnya di Kantor Pusat Indosat Ooredoo, Jakarta, Selasa 2 November 2016.
Memanfaatkan momen tersebut, Indosat menggiring para pengembang muda terbaik untuk melahirkan sebuah inovasi yang masih berbentuk ide atau aplikasi terkait dunia digital di Indosat Ooredoo Wireless Innovation Contest (IWIC). Sebab, pada akhirnya hal itu akan turut mengembangkan ekonomi digital Indonesia.
"Ini akan meningkatkan daya saing talenta lokal agar mampu bersaing di tingkat global. Ini merupakan kesempatan bagi generasi muda untuk menunjukkan kemampuan mereka di pentas global, sekaligus menciptakan aplikasi berkualitas," ucapnya.
Alex mengatakan, IWIC tahun ke sepuluh ini akan membawa peserta yang terpilih untuk bersaing di pentas global yang bertema #changetheworld. Selain itu, untuk implementasinya, para pengembang akan berkesempatan untuk menguji inovasinya ke 80 juta pelanggan milik Indosat.
"Enggak semua dari IWIC harus masuk ke Ideabox (inkubator milik Indosat), karena semua pengembangnya masih kecil-kecil, malah ada yang masih SD. Itu balik lagi ke mereka, yang pasti mereka bisa berkesempatan untuk mengujinya ke pelanggan kami yang berjumlah 80 juta," tutur Alex.
Ajang IWIC merupakan kompetisi yang diselenggarakan oleh Indosat Ooredoo untuk melahirkan pengusaha teknologi muda. IWIC tercipta karena bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Indosat Ooredoo.Â
IWIC ke-10 memungkinkan para pemenang dari ajang tahunan tersebut untuk diadu dengan para pengembang tingkat global. Pada gelaran IWIC tahun ini, tersaring 34 peserta dari 3.592 proposal yang diterima, baik berupa ide maupun aplikasi dari Indonesia hingga peserta dari Jepang dan Myanmar.