Penyebab Bursa Wall Street Melemah

Pialang saham di Bursa Wall Street.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa saham Wall Street berakhir melemah pada perdagangan Selasa atau Rabu WIB, di tengah kekhawatiran atas pemilihan presiden AS yang akan datang dan prospek suku bunga AS yang lebih tinggi.

The Fed Diproyeksi Pangkas Suku Bunga pada Semester II, Apa Dampaknya ke RI?

DIlansir dari laman Reuters, Rabu 2 November 2016, indeks saham S & P 500 kehilangan 14,43 poin, atau 0,68 persen, menjadi 2.111,72, persentase terbesar sejak 11 Oktober lalu.

Dow Jones industrial average turun 105,32 poin, atau 0,58 persen menjadi  18.037,1, dan Nasdaq Composite .IXIC turun 35,56 poin, atau 0,69 persen, ke 5.153,58.

Rupiah Melemah Tertekan Keputusan The Fed

Pelaku pasar terbelah antara dua kubu yaitu Demokrat yang mengusung Hillary Clinton atau Republik dengan calon Donald Trump.

"Ada kekhawatiran berlebih bahwa Trump akan mengambil alih posisi sebelumnya yang dukungan pasar terhadap Clinton cukup besar," kata Ken Polcari, Direktur NYSE O'Neil Securities di New York.

Lady Gaga Serukan agar Presiden Donald Trump dimakzulkan

Aksi jual saham juga terpicu dari  Bank Sentral AS atau Federal Reserve yang akan mengadakan pertemuan selama dua hari. Pelaku pasar berharap The Fed tidak menaikkan suku bunga saat pemilihan nanti. 
 

Petugas menghitung mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu tempat penukaran uang di Jakarta

Rupiah Perkasa ke Rp 15.352 per Dolar AS, Ini Pemicunya

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS menguat pada Selasa pagi, 17 September 2024.

img_title
VIVA.co.id
17 September 2024