CEO Samsung: Krisis Galaxy Note 7 Adalah Peluang
- Reuters/Seongjoon Cho/Pool
VIVA.co.id – Samsung menyatakan, mereka akan menjadikan krisis Galaxy Note 7 sebagai momen perbaikan diri ke depan. Perusahaan asal Korea Selatan itu mengaku belajar dari kasus yang terjadi pada Galaxy Note 7.
Dikutip dari Reuters, Selasa 1 November 2016, Chief Executive Officer Samsung Electronics Co Ltd, Kwon Oh-hyun meminta semua karyawan Samsung untuk bangkit dan menunjukkan titik balik usai krisis Galaxy Note 7.
Dalam pernyataannya, Kwon meminta, karyawan Samsung untuk melihat ke belakang sejenak dan merefleksikan diri apakah mereka sudah benar-benar bekerja dengan baik untuk perusahaan.
"Kita memiliki sejarah panjang mengatasi krisis. Mari kita menjadikan krisis ini sebagai peluang untuk melahirkan lompatan lain dengan memeriksa ulang dan benar-benar meningkatkan bagaimana yang kita kerjakan. Bagaimana kita berpikir tentang inovasi dan bagaimana perspektif kita kepada pelanggan kita," ujar Kwon dalam pertemuan luar biasa Samsung dengan pemegang saham di Gedung Seocho, Korea Selatan belum lama ini.
Selepas krisis Galaxy Note 7, Samsung kini sedang fokus untuk mempersiapkan perangkat barunya, Galaxy S8 yang bakal diluncurkan awal tahun depan. Sementara untuk mengisi sampai akhir tahun ini, Samsung menggantikan Galaxy Note 7 dengan Galaxy S7 Edge.
Krisis yang melanda Galaxy Note 7 membuat publik menyoroti sistem kendali kualitas yang dimiliki Samsung. Krisis itu juga berdampak pada laba kuartal perusahaan menjadi paling jeblok selama sembilan tahun terakhir ini. Dalam krisis itu, Samsung menarik kembali (recall) lebih dari 2,5 juta unit Galaxy Note 7 dari pasaran.
(mus)