Pembajakan Kapal Tak Ganggu Ekspor Batu Bara RI ke Filipina
- REUTERS/Beawiharta
VIVA.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membantah adanya moratorium atau penghentian ekspor batu bara yang dilakukan Indonesia ke Filipina. Saat ini, ekspor batu bara ke Filipina disebut masih berjalan sebagaimana mestinya.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba), Bambang Gatot Ariyono mengungkapkan bahwa rencana moratorium itu hanya merupakan imbauan agar pemerintah Filipina dapat memperhatikan keamanan di wilayah perairan yang sering terjadi pembajakan.
"Enggak ada moratorium, dokumen resminya enggak ada kan. Cuma kita imbau ke Filipina hati-hati," kata Bambang kepada VIVA.co.id, Selasa 1 November 2016.
Hingga saat ini, lanjut Bambang, pemerintah tetap mengekspor batu bara yang menjadi kebutuhan untuk Filipina sebagai pembangkit listrik. Hanya saja, lanjut dia, pemerintah memang mempertimbangkan aspek keamanan dari warga negara Indonesia yang melintas di perairan Filipina.
"Ya begitulah kira-kira (ekspor masih berjalan). Jadi begini, pemerintah mempertimbangkan aspek keamanan dari warga negara, itu yang utama, agar itu diperingatkan," kata dia.
Mengenai wacana moratorium yang dilontarkan oleh Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu dan Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi yang menegaskan bahwa pemerintah akan melanjutkan moratorium hingga Indonesia mendapatkan jaminan keselamatan dari itu, Bambang mengapresiasi sikap tersebut.
"Pada prinsipnya kita mendukung perhatian dari Menteri luar Negeri maupun Menteri Pertahanan, bahwa itu memperhatikan warga negaranya," katanya.
Seperti diketahui sebelumnya, Pemerintah melakukan moratorium ekspor batu bara dari Indonesia ke Filipina. Hal itu dilakukan demi memberi jaminan keselamatan bagi kapal-kapal yang berlayar di sekitar perairan Filipina.