Astronot Pertama Pengurut DNA di Antariksa Kembali ke Bumi
- Reuters/Dmitri Lovetsky/Pool
VIVA.co.id – Tiga astronot kembali menginjakkan kakinya kembali di Bumi, usai menjalankan tugas selama 115 hari di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Mereka mendarat dengan selamat pada Minggu kemarin, di Kazakhstan.
Ketiga kru ISS itu adalah, astronot Badan Antarika Amerika Serikat (NASA) Kate Rubins, Kosmonot Rusia Anatoly Ivanishin, dan Takuya Onishi dari Badan Penjelajah Antariksa Jepang (JAXA). Ketiganya menggunakan kapsul antarisa buatan Rusia, Soyuz untuk kembali ke Bumi. Pendaratan ini istimewa bagi Rubins, sebab dia merupakan orang pertama yang mengurutkan DNA di antariksa.
"Tempat pendaratan telah diketahui," ujar pengendali misi Rusia yang memantau ketiganya pergi dari ISS ke Bumi, kemudian menjemput di titik pendaratan.
Selesai menunaikan tugasnya di ISS, kosmonot Ivanishin mengaku bahagia bisa pulang ke Bumi.Â
“Semua terlihat indah," ungkap Ivanish di dalam Soyuz saat akan ke Bumi, yang dikutip Phys, Senin 31 Oktober 2016.
Begitu mendarat di Bumi, ketiga astronot itu diterbangkan ke berbeda-beda tempat. Ivanish diterbangkan ke ke Star City, di pinggiran Moskow, sebuah tempat untuk melaporkan ?pasca-misi antariksa. Sedangkan, Rubins dan Onishi dibawa ke Houston, Amerika Serikat.
Trio astronot itu merupakan 'bahan' penelitian DNA saat hidup berlama-lama di antariksa. Misalnya, Rubins, pada Agustus lalu berhasil mengurutkan sampel virus, bakteri DNA dan lainnya, sehingga dapat mengidentifikasi potensi penyakit bahaya yang timbul saat di antariksa.
Rubins merupakan sedikit dari wanita yang menghuni ISS. Sebelumnya, astronot wanita Samantha Cristoforetti telah mencetak sejarah dalam penelitian di ISS. Cristoforetti kembali ke Bumi pada 11 Juni 2015 usai menjalankan misi 199 hari, misi terpanjang yang dijalani astronot wanita.
(ren)