Menguak Uniknya Batik Khas Jawa Barat
- VIVA.co.id/ Rintan Puspitasari
VIVA.co.id – Sejak diakui UNESCO tahun 2009, batik semakin mudah diterima keberadaannya dalam masyarakat. Jika dahulu batik hanya banyak digunakan bapak-bapak dan dalam acara resmi, kini bahkan kalangan generasi muda tak enggan lagi menggunakan batik dalam berbagai kesempatan.
Berbagai jenis bahan, motif yang tercipta dari goresan canting dari puluhan ribu pecanting di seluruh Indonesia, telah menghadirkan beragam motif batik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Di Jawa Barat saja misalnya, ternyata selain batik Mega Mendung yang telah dikenal masyarakat luas, masih banyak jenis batik yang mungkin tidak diketahui. Sendy Yusuf dari Yayasan Batik Jawa Barat mengungkap beberapa fakta menarik tentang batik Jawa Barat yang masih kurang diketahui orang, usai menghadiri re-launching BATIK Cafe & Lounge, di Jakarta Selatan.
Batik daerah Ciwaringin
"Daerah Ciwaringin, sebenarnya daerah pembatikan lama, tapi baru ditemukan Yayasan Batik Jawa Barat. Sama sekali tidak eksis, sekarang sudah maju. Dan sekarang dia dijadikan percontohan batik pewarna alam yang bagus," kata Sendy.
Disini pengrajin batik menuangkan motif langsung ke batik. Mereka punya kemampuan luar biasa, motif bunga, buket, ciri khas warna, tarikan garis. Sekarang fokus ke warna alam.
Dahulu, banyak orang tidak tahu desa ini banyak pengrajin batik.
Batik Sukapura
Ada di daerah kabupaten Tasikmalaya. "Disini dilestarikan batik Buhun. Buhun itu masih asli, menggunakan warna alam sogan, kebanyakan warna coklat. Biasanya Jawa (warna coklat), tapi ini ada di Sukapura," kata Sendy.
Yang membedakan dengan batik Jawa adalah motif batik ini lebih sering besar-besar, tidak ada isen-isen, "kalau di Jawa penuh cecek, ini beda karakter."
Batik Sukabumi
Batik asal daerah di Ujung Genteng ini memiliki motif yang mengkolaborasikan Penyu dan Gurilaps. "Bagaimana mengkolaborasikan keduanya jadi cantik, kita bantu pengembangan desain jadi sesuatu yang cantik." Gurilaps sendiri adalah seperti bintang di saat malam, dengan penyu di sekitarnya.
(ren)