Gatot Brajamusti Angkat Bicara soal Padepokan
- Ichsan/VIVALIFE
VIVA.co.id – Mantan Ketua Persatuan Artis Film Indonesia, Gatot Brajamusti, angkat bicara terkait kasus yang menjeratnya belakangan ini. Dalam wawancaranya dengan tvOne yang tayang sore ini, 29 Oktober 2016, Gatot mempertanyakan lagi arti padepokan yang banyak diperbincangkan orang-orang.
"Yang disebut padepokan itu seperti apa, saya enggak ngerti," kata Gatot santai.
Ia pun menceritakan ritual keagamaan yang biasa digelar di rumahnya. Menurut mantan guru spiritual Reza Artamevia ini, di rumahnya memang sering ada pengajian selepas salat Magrib.
"Itu untuk keluarga saya, kalau ada yang ingin ikut ya silakan, saya tidak ajak-ajak. Kalau ada yang datang untuk karaoke atau bilyar ya ayok," ujar Gatot.
Lebih lanjut, pria yang juga terjerat kasus narkoba ini menjelaskan seperti apa tempat yang disebut-sebut banyak fasilitas hiburan dan jadi ajang pesta tersebut.
"Memang di rumah sampeyan tidak ada tempat karaoke. Kalau untuk golongan menengah ke atas itu ada ruang karaoke itu biasa. Sound system biasa, uang 5 juta juga sudah bisa mendapatkan sound system biasa. Bukan seperti Inul Vizta, seperti rumah tangga biasa. Kalau sedang suntuk, ada tamu datang main bilyar, kalau orangnya suka, main bilyar," katanya menjelaskan.
Gatot Brajamusti pun menolak jika ia disebut sebagai ustaz, bahkan kyai. Sebutan Aa sendiri menurutnya, karena dia adalah putra sulung sehingga kerap kali dipanggil Aa atau Akang atau Kakak dalam Bahasa Sunda.
"Sebenarnya padepokan pun saya tidak menamakan padepokan. Itu muncul di media. Saya mengikuti perkataan mereka. seperti Aa saya tidak menamakan diri Aa. Saya dipanggil Aa, ada yang bilang Aa itu ustaz dan kyai, waduh jauh sekali, salat pun masih bolong-bolong," kata Gatot lagi.
(ren)