29-10-1956: Perang Israel-Mesir Berebut Terusan Suez
- usinfo.state.gov
VIVA.co.id – Hari ini 60 tahun silam. Angkatan Bersenjata Israel mendorong militer Mesir menuju Terusan Suez, sehingga menjadi titik awal dari Krisis Suez.
Pasukan Israel lalu bergabung dengan pasukan Prancis dan Inggris, yang selanjutnya, menciptakan masalah yang lebih serius di wilayah Timur Tengah.
Mengutip situs History, serangan gabungan militer Israel, Inggris, dan Prancis di Mesir merupakan bentuk nasionalisasi Terusan Suez oleh pemimpin Mesir, Jenderal Gamal Abdel Nasser pada Juli 1956.
Situasi ini telah digodok selama beberapa waktu. Sebab, beberapa tahun sebelumnya, militer Mesir mulai menekan Inggris untuk mengakhiri kehadiran militernya di zona kanal.
Militer Mesir juga terlibat dalam pertempuran sporadis dengan tentara Israel di sepanjang perbatasan kedua negara.
Saat itu, Kairo mendapat dukungan penuh dari Uni Soviet sebagai bentuk sikap marahnya terhadap Amerika Serikat, karena ingkar menyediakan dana untuk pembangunan Bendungan Aswan di Sungai Nil.
Akhirnya, Nasser memerintahkan Terusan Suez disita dan di nasionalisasi. Tak terima, Inggris marah dan bergerak mencari dukungan dari Prancis dan Israel.
Ketiga negara sepakat menyerang Mesir untuk merebut kembali kanal tersebut. Israel membuka serangan, namun akhirnya terkejut lantaran pasukan Inggris dan Prancis tidak segera mengikutinya di belakang.
Serangan menjadi terhenti dan Perserikatan Bangsa-Bangsa turun tangan dengan mengeluarkan resolusi menyerukan pengakhiran perang dan melakukan gencatan senjata.