Jagung Raksasa Curi Perhatian di Hari Pangan Sedunia

Menara jagung raksasa setinggi 15 meter di Hari Pangan Sedunia ke-36
Sumber :
  • VIVA.co.id/Dwi Royanto

VIVA.co.id – Sebuah menara jagung raksasa setinggi 15 meter berhasil mencuri perhatian pengunjung dalam acara Hari Pangan Sedunia ke-36 yang berpusat di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, Jumat, 28 Oktober 2016.

Prabowo Dinilai Harus Libatkan Lintas Sektoral Wujudkan Ketahanan Pangan Berkelanjutan

Hari Pangan Sedunia ke-36 resmi dibuka hari ini oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Pemerintah Kabupaten Boyolali dan dihadiri lima ribu pengunjung dari seluruh pelosok Tanah Air.

Jagung raksasa yang diberi nama menara jagung tertinggi itu dibuat oleh petani lokal bersama dengan pemerintah kabupaten Boyolali. Uniknya, menara jagung yang menjulang tinggi itu dibuat dengan jagung asli berjenis Bisi-18 oleh petani lokal.

5 Alasan Mengapa Anda Harus Mencoba Gaya Hidup Homesteading

Sontak, menara yang ditata rapi warna kuning dengan diameter tiga meter itu mencuri perhatian pengunjung. Tak sedikit dari mereka menyempatkan untuk berswafoto di area pintu masuk acara.

Keberadaan menara jagung tertinggi itu pun mendapatkan apresiasi dari banyak pihak tak terkecuali Mentan.

Daftar Harga Pangan 8 November 2024: Beras hingga Gula Konsumsi Naik

"Saya lihat jagung tertinggi ini hanya ada satu di dunia. Dan itu hanya ada di wilayah Pak Gubernur Ganjar Pranowo dan Pemkab Boyolali," kata Amran saat membuka acara.

Sementara Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian, M Syakir menambahkan, acara Hari Pangan Sedunia ke-36 digelar selama tiga hari pada Jumat-Minggu 27-30 Oktober 2016.  Selain pameran jagung raksasa, acara juga diisi dengan pameran produk pertanian, serta penghargaan terhadap petani dari seluruh Indonesia.

"Puncak acara besok, Sabtu 29 Oktober 2016 di alun-alun Boyolali yang dihadiri Presiden Joko Widodo," katanya.

Dalam acara itu, Presiden juga akan panen padi dengan teknologi terpadu di persawahan yakni di desa Trayu dan Tanjungsari Kecamatan Banyudono, Boyolali. Panen padi oleh presiden dilakukan dengan alat combine harvester, yang merupakan teknologi pertanian terpadu.

"Di hari terakhir, penutupan akan dilakukan dengan kegiatan jalan sehat sekaligus penyerahan peringatan Hari Pangan Sedunia ke-37 tahun depan di Kalimantan Barat," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya