Datangkan Merek Moto, Bagaimana Nasib Lenovo?
- VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto
VIVA.co.id – Lenovo telah resmi mendatangkan brand Moto ke Indonesia, dengan ditandai hadirnya produk Moto E3 Power. Lalu, bagaimana dengan perjalanan kedua merek brand ini untuk mengarungi pasar gawai Indonesia ke depannya.
Country Lead, Lenovo Mobile Business Group Indonesia, Adrie R. Suhadi menyakinkan, ponsel pintar dengan merek Lenovo dengan Moto tidak akan saling kanibal satu sama lain. Sebab, secara konsep strateginya, Lenovo sebagai pemilik merek dari Lenovo dan Moto ini menyasar berbeda segmen.
"Saat itu, Lenovo mengakuisisi Motorola hanya di divisi bisnis perangkat mobile. Tak hanya paten, insiyurnya juga kami bawa. Dengan portofolio itujadi kekuatan kami dan kami sebagai pemain global, semakin pede untuk bersaing di Indonesia," ucap Adrie di Emperica, Kawasan SCBD, Jakarta, Rabu 26 Oktober 2016.
Pada kesempatan yang sama, 4P Manager MBG Lenovo Indonesia, Anvid Erdian, mengatakan, Lenovo akan diproyeksikan untuk menyasar pasar kalangan pemula yang beralih ke smartphone dan menengah. Lalu, Moto akan digerakkan untuk membidik kaum premium.
Meski demikian, Anvid mengatakan, bisa saja Lenovo dan Moto akan saling bersinggungan untuk menyasar kelas menengah. Sebab, kata dia, berdasarkan data yang dimilikinya, kelas menengah cukup besar dan menggiurkan untuk disia-siakan.
"Ada saatnya Lenovo dan Moto akan beririsan untuk menyasar kelas menengah, karena kelas menengah pangsa pasarnya cukup besar sekitar 30-40 persen," ucapnya.
Adrie menjelaskan, segala produk, baik itu dari Lenovo dan Moto semuanya akan dirakit di Indonesia dengan bekerja sama pabrikan lokal yang berlokasi di Serang, Banten, yaitu PT Tridharma Kencana. Ini menjadi komitmen Lenovo untuk memenuhi aturan TKDN yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia.
"Tetapi, meski sama-sama diproduksi di TDK, proses produksi brand Lenovo dan Moto dilakukan secara terpisah, Moto di gedung yang berbeda. Nantinya, brand Moto yang premium juga akan diproduksi di TDK," ungkap Anvid. (asp)