Industri Properti Singapura Mulai Suram

Kawasan Orchard Road, Singapura
Sumber :
  • dsphotographic.com

VIVA.co.id – Prospek properti komersial Singapura, seperti ritel, kantor dan ruang industri mulai  suram. Permintaan ruang ritel pada tahun ini berkurang dan membuat tingkat kekosongan di seluruh pulau semakin meningkat.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Dilansir dari laman CNBC, pada Rabu 26 Oktober 2016, Colliers Internasional mencatat sektor properti di Singapura menghadapi tantangan berat tahun ini, sebab aktivitas sewa sepanjang kuartal III melambat. Bahkan, penurunan itu semakin cepat di tengah rendahnya penjualan ritel dan kompetisi bisnis melalui online.

Berdasarkan data resmi pemerintah Singapura, penjualan ritel di negara itu turun satu persen pada Agustus 2016 dibandingkan pada penjualan tahun sebelumnya, angka itu di luar jatuhnya penjualan mobil yang sebesar 30 persen, perhiasan, restoran dan barang rekreasi yang mencapai 6,5 persen.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

"Dalam waktu dekat, prospek ekonomi masih tidak menentu dan risiko pengangguran tinggi, dan ini mungkin jadi faktor belanja konsumen rendah, meskipun belanja pada akhir tahun berpotensi mendorong penjualan sektor ritel," kata Colliers.

Colliers memperkirakan pertumbuhan sewa pusat perbelanjaan atau mal di Singapura pada 2016 akan turun 2-2,5 persen di pusat-pusat regional dan turun 2,5-3 persen di pusat belanja di Orchard Road.

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

Sedangkan, untuk segmen perkantoran, Colliers memperkirakan hal serupa, di mana pertumbuhan harga sewa kantor secara keseluruhan di Singapura terus meluncur ke bawah. Hal tersebut disebabkan oleh proyek ekonomi dunia yang suram dari kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat. 

Colliers mencatat bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura untuk kuartal III 2016 menunjukkan kontraksi 4,1 persen, dengan perkiraan beberapa ekonom mengatakan Singapura kemungkinan akan masuk pada resesi.

Colliers juga memperkirakan tingkat kekosongan kantor akan melonjak, seperti pada pasokan perkantoran di kawasan pusat bisnis (CBD) akan meningkat 5,6 persen tahun ini dan 12,1 persen tahun depan.

Sementara, untuk segmen industri properti, Colliers menyarakan saat ini adalah waktu yang tepat bagi penyewa untuk mengevaluasi kebutuhan mereka, mengingat proyek ekonomi ke depan masih tidak jelas. Colliers memperkirakan bahwa sewa untuk ruang industri konvensional akan jatuh 7-14 persen tahun ini.
 

CEO LippoLand David Iman Santosa saat peluncuran logo baru

Luncurkan Logo Baru, Begini Kiprah LippoLand di Industri Properti Indonesia

LippoLand menyatakan terus konsisten memberikan kontribusi yang sangat signifikan terhadap perkembangan industri properti Indonesia sejak awal berkiprah pada 1980-an.

img_title
VIVA.co.id
5 Desember 2024