Inflasi Oktober Bikin Rupiah Berpotensi Menguat
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, hari ini diperkirakan melanjutkan penguatannya, setelah ditutup terapresiasi tujuh poin, atau 0,05 persen ke level Rp13.005 per dolar AS.
Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta memandang rupiah masih dapat berpotensi melanjutkan penguatannya meskipun terbatas, paling tidak dalam jangka pendek saat ini. Hal tersebut, lantaran didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri yang tertuju pada inflasi Oktober tahun ini.
"Angka pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) kuartal III 2016, yang diproyeksikan pemerintah dan Bank Indonesia, angkanya akan berada di bawah capaian kuartal sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Rabu 26 Oktober 2016.
Selain itu juga diperkuat oleh pelemahan indeks dolar AS yang terpantau ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Sehingga, rupiah berkesempatan untuk melanjutkan perjalanannya di jalur hijau.
"Rupiah menguat di saat mata uang lainnya di Asia Tenggara seluruhnya menguat. Dolar Singapura terapresiasi 0,18 persen, baht Thailand menguat 0,34 persen, ringgit Malaysia naik 0,25 persen, dan peso Filipina menguat 0,04 persen," tuturnya. (asp)