Inflasi Oktober Bikin Rupiah Berpotensi Menguat

Ilustrasi uang rupiah.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

VIVA.co.id – Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat, hari ini diperkirakan melanjutkan penguatannya, setelah ditutup terapresiasi tujuh poin, atau 0,05 persen ke level Rp13.005 per dolar AS.

Kaleidoskop 2024: Rupiah Bergejolak Hampir Sentuh Rp 16.500 per Dolar AS

Ekonom Samuel Sekuritas, Rangga Cipta memandang rupiah masih dapat berpotensi melanjutkan penguatannya meskipun terbatas,  paling tidak dalam jangka pendek saat ini. Hal tersebut, lantaran didorong oleh sentimen positif dari dalam negeri yang tertuju pada inflasi Oktober tahun ini.

"Angka pertumbuhan PDB (produk domestik bruto) kuartal III 2016, yang diproyeksikan pemerintah dan Bank Indonesia, angkanya akan berada di bawah capaian kuartal sebelumnya," ujarnya di Jakarta, Rabu 26 Oktober 2016.

Rupiah Menguat ke Rp 16.180 per Dolar AS di Akhir 2024

Selain itu juga diperkuat oleh pelemahan indeks dolar AS yang terpantau ditutup melemah pada perdagangan kemarin. Sehingga, rupiah berkesempatan untuk melanjutkan perjalanannya di jalur hijau.

"Rupiah menguat di saat mata uang lainnya di Asia Tenggara seluruhnya menguat. Dolar Singapura terapresiasi 0,18 persen, baht Thailand menguat 0,34 persen, ringgit Malaysia naik 0,25 persen, dan peso Filipina menguat 0,04 persen," tuturnya. (asp)

IHSG Jatuh ke Level 7.036 Terseret Melemahnya Nilai Tukar Rupiah, Saham ANTM dan PGAS Konsisten Kinclong
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta

Rupiah Menguat ke Rp 16.117 per Dolar AS di Akhir Tahun 2024

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Selasa, 31 Desember 2024.

img_title
VIVA.co.id
31 Desember 2024