Saham Apple Terus Melorot, Wall Street Tergelincir

Bursa saham di Wall Street, New York.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa saham Amerika Serikat, Wall Street tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa waktu setempat. Wall Street tergeser dan posisi tertingginya selama dua minggu terakhir, tertekan saham-saham sektor perumahan dan konsumen yang diproyeksi gagal memenuhi harapan investor. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir dari Reuters, Rabu 26 Oktober 2016, saham raksasa teknologi, Apple (AAPL.O) terjelembab sangat dalam dan menyeret indeks Standar & Poor's 500 ke posisi terendah pada sesi perdagangan hari itu. Saham Apple jatuh sekitar dua persen. 

"Kami (Wall Street) memiliki sebuah rally (Senin) dan belum mampu untuk mempertahankan itu, karena angka (kinerja perusahaan) beberapa nama lemah dari yang perkiraan," kata Wakil kepala investasi di Oakbrook Investments di Lisle, Illinois, Peter Jankovskis. 

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 53,76 poin, atau 0,3 persen ke level 18.169,27. Indeks S&P 500 kehilangan 8,17 poin, atau 0,38 persen menjadi 2.143,16 dan Nasdaq Composite (IXIC) turun 26,43 poin, atau 0,5 persen di posisi 5.283,40.

Pada perdagangan sesi tersebut, sekitar 6,39 miliar saham berpindah tangan di bursa AS. Lebih rendah dari rata-rata harian selama 20 tahun terakhir, yaitu 5,4 miliar saham.  (asp)

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang
Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021