Rosalind, Karya Shakespeare yang Siap Pentas di Jakarta
- VIVA.co.id/Putri Firdaus
VIVA.co.id – Dalam rangka perayaan UK/ID Festival yang dihelat sejak 18 Oktober 2016 lalu, British Council menghadirkan pertunjukkan tari kontemporer berjudul Rosalind. Rosalind merupakan salah satu tokoh dalam karya Shakespeare berjudul As You Like It.
Adam Pushkin selaku Director of Arts & Creative Industries dari British Council mengatakan bahwa pertunjukkan ini adalah bentuk apresiasi terhadap karya-karya Shakespeare dan sekaligus dihelat untuk memperingati 400 tahun kepergian salah satu sastrawan besar Inggris tersebut.
"400 tahun lalu tepat di tahun ini Shakespeare meninggal, namun meskipun demikian karya-karyanya tetap relevan hingga saat ini," ujar Pushkin saat jumpa pers di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa, 25 Oktober 2016.
Menurut Pushkin, karya-karya Shakespeare adalah salah satu alat yang bisa dijadikan sebagai media untuk menggali ide-ide baru. "Kita membuat ini (karya Shakespeare) sebagai sarana untuk mereka (pemuda) menceritakan kisah Shakepeare versi mereka, membuat ide-ide baru," ujar Pushkin.
Tak hanya itu, pertunjukkan ini merupakan salah satu program yang ditujukan bagi para pemuda di Indonesia dan tentunya juga bertujuan untuk mempererat hubungan Indonesia dan Inggris terutama dalam bidang seni.
"Ini adalah salah satu program untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Inggris terutama bagi para pemuda Indonesia untuk dapat mengeksplor lebih jauh kreativitas mereka," kata dia.
Pertunjukkan tari Rosalind melibatkan kolaborasi dua negara yaitu Korea Selatan dan Inggris. Koreografi dirancang sedemikian rupa oleh James Cousins, koreografer handal asal Inggris dengan empat penari yang berasal dari korea yaitu Chihiro Kawasaki, Seunghyun Kim, Heejung Kim dan Inho Cho.
Rosalind akan dipentaskan nanti malam, 25 Oktober 2016 pukul 19.00 WIB di Pusat Perfilman Haji Usmar Ismail, Kuningan Jakarta Selatan.
Sastrawan Goenawan Mohamad Nangis Karena Konstitusi Diacak-acak Penguasa
Sastrawan Goenawan Mohamad (GM) terlihat menangis saat mengungkapkan kegeramannya kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), karena mengotak-atik Putusan Mahkamah Konstitusi (
