'Amuk Munir' Minta Pemerintah Umumkan Hasil Investigasi
- Viva.co.id/Bobby Agung
VIVA.co.id – Sekelompok mahasiswa yang mengatasnamakan dirinya Aliansi Muda untuk Munir (Amuk Munir), meminta pemerintah untuk menyelidiki kasus kematian aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib. Pernyataan tersebut mereka sampaikan dalam jumpa pers yang digelar di LBH Jakarta, Selasa 25 Oktober 2016.
Tanggapan tersebut juga dilatarbelakangi atas pernyataan Presiden ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang baru saja mengklarifikasi polemik hasil Tim Pencari Fakta (TPF) kematian aktivis Munir, di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Pada jumpa pers tersebut, mereka meminta agar pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla melaksanakan penetapan kesembilan dari keputusan Presiden No.111 tahun 2004 dan putusan Komisi Informasi Publik No.025/IV/KIP-PS-A/2016.
"Tuntutan kami hanya satu, pemerintah harus mengumumkan hasil investigasi (TPF). Terserah mau seperti apa, bagaimanapun caranya, atau di tangan siapa, kami tidak peduli," kata Deny Geovani, salah satu anggota Amuk Munir, usai menggelar konferensi pers.
Bila pemerintah tidak menghiraukan tuntutan mereka, menurut Deny, maka pihaknya akan menganggap bahwa pemerintah tidak serius dalam menuntaskan kasus pembunuhan Munir. "Kami bakal terus melakukan sejumlah langkah untuk mendorong pengungkapan kasus pembunuhan Munir karena ini hak dari rakyat Indonesia," ujar Deny.
Mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, 25 Oktober 2015, menyatakan siap mempertanggungjawabkan seluruh proses yang telah dilakukan oleh Tim Pencari Fakta kasus kematiah aktivis Munir. SBY juga mengatakan akan sepenuhnya memberi dukungan jika Presiden Jokowi ingin kembali melanjutkan proses hukum atas kematian Munir, yang tewas dalam perjalanan menuju Belanda untuk melanjutkan studinya.
Laporan : Bobby Agung