Bank Dunia Proyeksi Defisit APBN-P 2016 Sebesar 2,6 Persen
- Halomoney
VIVA.co.id – Bank Dunia dalam laporan Indonesia Economic Quarterly (IEQ) yang dirilis pada hari ini, memproyeksi bahwa defisit Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016 akan menembus angka 2,6 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Practice Manager Bank Dunia untuk kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, Ndiame Diop mengatakan, defisit tersebut sudah memperkirakan langkah pemerintah yang kembali memangkas APBN-P 2016 sebesar Rp134 triliun dan mulai masuknya sebagian dana program pengampunan pajak atau tax amnesty.
"Kami mengapresiasi pengeluaran di APBN-P 2016, yang lebih realistis. Selain itu, keberhasilan tax amnesty juga diharapkan bisa mengurangi defisit hingga akhir tahun ini," kata Ndiame di kawasan Sudirman, Jakarta, Selasa, 25 Oktober 2016.
Dia mengungkapkan, masuknya penerimaan pajak pada periode I sebesar Rp93,4 triliun atau sekitar 56 persen dari target tax amnesty menjadi salah satu pengaman tidak melebarnya defisit APBN-P 2016. Tambahnya penerimaan tersebut membuat ratio pajak akan meningkat seiring bertambahnya jumlah wajib pajak.
Sementara itu, untuk defisit tahun depan, Ndiame memperkirakan akan sedikit meningkat dari proyeksi defisit tahun ini yaitu sebesar 2,8 persen dari PDB. Untuk itu, pemerintah Indonesia diharapkan dapat merancang postur penerimaan dan belanja negara pada APBN 2017 lebih realistis.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani, mengatakan pada akhir tahun ini ada kekurangan penerimaan negara sebesar Rp219 triliun. Dengan demikian, pemerintah memperkirakan pada akhir 2016 defisit akan melebar sebesar 0,2 persen dari proyeksi APBN-P 2016 yang sebesar 2,35 persen dari PDB.