BKPM: Jangan Bicara Insentif Sebelum Pungli Diberantas

Kepala BKPM, Thomas Lembong.
Sumber :
  • Anwar Sadat/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong merasa pemerintah sudah lebih dari cukup untuk memberikan berbagai insentif kepada para investor. Apakah itu insentif fiskal berupa perpajakan, maupun insentif lainnya.

Tarif PPN 12 Persen per Transaksi Saham Tak Dibebankan pada Investor, Siapa yang Bayar?

Menurut Tom,  pemberantasan pungutan liar menjadi pekerjaan rumah penting bagi seluruh pejabat negara, dalam memberikan kepastian usaha bagi para investor. Sehingga, iklim investasi Indonesia bisa terjaga dengan kondusif.

“Percuma kasih insentif, tapi di saat yang sama masih banyak pungli, perizinan yang gila-gilaan,” tutur  Tom saat ditemui di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 25 Oktober 2016.

Tambang dan Transportasi Jadi Sektor yang Paling Diminati Investor di Indonesia

Ia menegaskan, sampai saat ini praktik yang merugikan perekonomian secara tidak langsung itu masih terjadi. Alih-alih memberikan insentif, namun persoalan sebenarnya yang terjadi di lapangan justru tidak terselesaikan.

“Sedikit konyol kalau kita memberikan insentif menggiurkan, tetapi masih banyak yang tidak masuk akal,” katanya.

Wow! Pelajar Tempati Urutan Kedua Investor Pasar Modal Indonesia, Tamatan SMA Paling Banyak

Maka dari itu, Tom menegaskan, deregulasi-deregulasi aturan yang selama ini menghambat akan tetap menjadi prioritas dibandingkan memberikan kemudahan kepada investor, hanya untuk mengejar pertumbuhan investasi. “Membenahi dulu, baru kita bicara soal insentif,” ujar dia.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG Sesi I Melejit 0,71 Persen Ditopang Lonjakan Saham BBTN hingga SMRA

IHSG melesat 0,71 persen afau 51,44 poin di akhir sesi pertama paerdagangan, Kamis, 2 Januari 2025. Kenaikan membawa IHSG terbang ke level 7.131,34. Simak ulasan berikut

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025