Pelabuhan di RI Ini Banyak Disinggahi Kapal Asing
- VIVA.co.id/ Tudji Martudji
VIVA.co.id – Setelah MV Tommy Ritscher, kapal raksasa yang sandar di Terminal Teluk Lamong pada akhir Juli lalu, kini giliran MV Patraikos berkapasitas 4.400 Teu’s melakukan aktivitas bongkar muat di terminal ramah lingkungan tersebut.
MV Patraikos, merupakan kapal berjenis Panamax berbendera Liberia. Kapal asal Monrovia – Afrika Barat memiliki panjang 262.07 meter dan luas 32.30 meter sandar di dermaga Terminal Teluk Lamong pada akhir pekan lalu, pukul 00.00.
Pelayaran KMTC, Korea Marine Transport Co., Ltd, sebagai pelayaran pengguna kapal MV Patraikos merupakan perusahaan transportasi laut asal Korea yang berdiri sejak tahun 1954. MV Patraikos merupakan armada baru yang dibuat pada 2010 dengan kondisi dan performa yang baik sehingga mampu melayani pengiriman barang ke seluruh dunia.
“Kami mengharapkan, agar pertumbuhan bisnis di Terminal Teluk Lamong semakin meningkat terutama dengan pelayanan 24 jam – tujuh hari yang diberikan, demi kepuasan pelayanan kepada pengguna jasa,” kata Wara Djatmika, manajer Pemasaran Terminal Teluk Lamong, dalam keterangannya, Selasa 25 Oktober 2016.
Adapun rute perjalanan pengiriman barang MV Patraikos adalah Surabaya – Hongkong – Shanghai – Kwangyang – Ulsan – Pusan – Pusan New Port (Korea). Kedalaman dermaga internasional Terminal Teluk Lamong mencapai – 16 MLWS sehingga mampu menampung MV Patriakos yang membutuhkan kedalaman 12,50 MLWS.
“Kami bekerja sama dengan Terminal Teluk Lamong dari sisi laut dan darat seperti keluarga sendiri. Melakukan bisnis memang harus dilakukan senyaman mungkin untuk kesuksesan semua pihak,” kata Capt. Andujar Mario di anjungan kapal MV Patriakos.
Inovasi Pelindo III dengan membuat Terminal Teluk Lamong yang bertaraf internasional membuat Surabaya menjadi gerbang perdagangan dan bisnis di Jawa Timur, bahkan Indonesia. Kapal – kapal berukuran besar berjenis Panamax berkapasitas 4.000-8.000 DWT dapat melakukan pelayanan bongkar muat di Terminal Teluk Lamong
Dermaga Terminal Teluk Lamong dilengkapi dengan 5 STS (Ship to Shore Crane) untuk pelayanan petikemas domestik dan internasional. STS internasional berkemampuan twin lift, sehingga mampu mengangkat peti kemas 2 x 20 feet secara bersamaan.
Juga dilengkapi dengan GSU (Grab Ship Unloader) untuk kegiatan curah kering (food and feed grain) dan fasilitas conveyor dan silo penyimpanan yang saat ini sedang dalam proses penyelesaian.
Lapangan penumpukan Terminal Teluk Lamong semi-automatic CY, karena menggunakan Automated Stacking Crane (ASC) yang mempunyai kecepatan 270m/menit tanpa bantuan manusia. (asp)