Cara Jokowi-JK Jauhkan RI dari Keterpurukan
- REUTERS/Garry Lotulung
VIVA.co.id – Kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dinilai telah berhasil melakukan langkah-langkah kebijakan yang bersifat fundamental, dalam merespons perlambatan ekonomi dunia, yang berpotensi memengaruhi ekonomi nasional.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam sosialiasi pencapaian dua tahun kinerja pemerintahan Jokowi-JK di Gedung Bina Graha, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 25 Oktober 2016.
"Saya selalu katakan, Indonesia sangat ketinggalan dan telat dalam pembangunan. Namun, harus digaris bawahi, pemerintahan Jokowi-JK yang ambil langkah di situasi ekonomi dunia yang melambat," ungkap Darmin.
Langkah fundamental pertama, yakni dengan penghapusan subsidi. Darmin menjelaskan, di awal kepemimpinan Presiden Jokowi dengan tegas memangkas pengeluaran subsidi, untuk dialihkan kepada sektor-sektor produktif untuk menopang pertumbuhan.
"Itu titik awal reformasi struktural. Di mana, pengeluaran didorong ke pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Ini tujuan utama dari reformasi fiskal kita," katanya.
Sementara itu, yang kedua, lanjut Darmin, adalah dengan menggeliatkan pembangunan infrastruktur. Menurut dia, tujuan utama pemerintah dengan pembangunan infrastruktur, adalah untuk mengurangi ketimpangan.
Implikasinya, pembangunan infrastruktur yang sangat gencar dilakukan dapat mendorong tumbuhnya sektor-sektor perekonomian lainnya. Sehingga, pertumbuhan ekonomi pun bisa bergeliat dan menyerap banyak lapangan kerja.
"Gini ratio lebih jelas arahnya menurun. Keuntungan lainnya dari pembangunan infrastruktur adalah non tradable goods. Bangun infrastruktur itu juga sekaligus bangun investasi, sebagai penggerak ekonomi," ungkapnya. (asp)