Harga Minyak Anjlok, Bursa Wall Street Tergelincir

Ilustrasi Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Carlo Allegri/File Photo

VIVA.co.id – Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup lebih rendah setelah harga minyak anjlok 2,27 persen pada perdagangan kemarin, Kamis 20 Oktober 2016. Investor tengah menganalisis data-data ekonomi AS dan keputusan Bank Sentral Eropa terkait suku bunga. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir CNBC, Jumat 21 Oktober 2016, indeks Dow Jones ditutup tergelincir 40 poin atau 0,2 persen dengan perusahaan travel berkontribusi besar pada penurunan. 

Indeks S&P 500 juga ditutup turun 0,14 persen dengan saham-saham telekomunikasi anjlok sekitar dua persen. Indeks Nasdaq  ditutup lebih rendah 0,1 persen. 

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

Harga minyak mentah AS anjlok 2,27 persen ditutup di US$50,43 per barel, setelah sehari sebelumnya menyentuh level tertinggi dalam 15 bulan. Harga minyak jatuh karena para investor melakukan aksi ambil untung dengan menjual stok minyaknya. 

Sementara Bank Sentral Eropa mempertahankan suku bunganya. Eropa menghadapi tingkat pengangguran yang tinggi dan pelemahan pertumbuhan ekonomi, serta inflasi rendah. 

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang

Para investor masih cenderung menganalisis keputusan tersebut untuk menentukan arah investasi mereka ke depan. 

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021