Daya Saing Perekonomian Indonesia Dikalahkan India
- VIVAnews/Fernando Randy
VIVA.co.id – Institute for Development Economy and Finance (INDEF) menilai dua tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) belum menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam memimpin roda perekonomian, terutama daya saing di tingkat global.
Pengamat Ekonomi INDEF, Eko Listianto, mengatakan daya saing Indonesia masih kalah dengan India. Ia mengungkapkan bahwa masa pemerintahan Jokowi-JK hampir sama dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi. Namun, pencapaian Pemerintah Indonesia tidak lebih optimal dari Pemerintah India.
"Nah, sekarang kita lihat India. Nyaris semua indikator meningkat. Narendra Modi, PM India, dipilih Mei dan nyaris sama dengan Jokowi-JK. Namun capaiannya berbeda. Ini menunjukkan India cukup banyak yang berhasil diperbaiki, dalam 2,5 tahun mereka berjalan," kata Eko di kantornya, Jakarta, Kamis, 20 Oktober 2016.
Ia pun menjelaskan, menurut data Global Competitiveness Index, salah satu faktor yang membuat Indonesia kalah saing adalah pada sisi inovasi yang menurun dari peringkat 30 di 2015 menjadi peringkat 31 di tahun ini. Sedangkan, posisi India meningkat dari peringkat 42 sekarang menjadi 29.
Kemudian sisi pasar keuangan, posisi Indonesia mengalami kenaikan dari 49 menjadi peringkat 42. Namun, posisi India masih lebih baik, yang mana sebelumnya peringkat 53, sekarang menjadi peringkat 38.
Lalu, dari sisi kesehatan dan pendidikan Indonesia berada di peringkat 100, sedangkan India di peringkat 85.
"Memang tidak semua hal di India lebih baik, kita ada peringkat yang lebih baik seperti kebutuhan dasar, kita 52, sedangkan India 63. Mungkin karena ada pengaruhnya dari jumlah penduduk mereka yang lebih banyak. Namun, terkait dengan inovasi kita masih kalah. Secara keseluruhan kita kalah," jelasnya.