Menanti 'Teror' Enam Menit Pesawat Eropa di Planet Mars
- www.exploration.esa.int
VIVA.co.id – Peneliti Badan Antariksa Eropa (ESA) sedang menanti pendaratan pesawat Schiaparelli. Dijadwalkan pesawat tersebut bakal mendarat di permukaan Planet Mars pada 19 Oktober malam hari waktu Tanah Air.
Saat memasuki atmosfer Mars, Schiaparelli akan melaju dengan kecepatan 21 ribu kilometer per jam. Dalam enam menit pesawat itu harus mengerem kecepatannya agar bisa mencapai titik pendaratan.
Dikutip dari NZ Herald, Rabu 19 Oktober 2016, ilmuwan Eropa bakal menghadapi ‘teror’ enam menit saat pesawat Schiaparelli turun dari orbit ke permukaan Mars.
"Ini benar-benar sebuah pengujian untuk melihat apakah kita bisa mendarat di Mars. Kami akan mempelajari bagaimana mendaratkan pesawat dan melihat apakah semua kalkulasi kami tepat atau tidak," ujar salah satu tim kepala pendaratan, Stephen Lewis dari Open University, Inggris.
Lewis mengatakan, momen mendebarkan akan disaksikan peneliti Eropa saat pesawat tersebut memasuki atmosfer dan sebelum mendarat pada titik di permukaan Mars yang telah ditentukan.
"Ini akan menjadi teror enam menit yang menegangkan. Dan pada tahap ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh siapa sapa, jika terdapat kesalahan. Dan ada 100 hal yang harus tepat," ujarnya.
Schiaparelli dijadwalkan akan memasuki atmosfer Mars pada sudut yang tepat sebelum mendarat dengan tepat. Jika pendaratan berlangsung mulus, pesawat pendarat itu akan menjadi pendarat pertama Eropa yang sukses mendarat di Planet Merah tersebut.
Pendaratan ini merupakan bagian dari misi ExoMars yang telah diluncurkan dari Bumi pada 14 Maret 2016. Misi ExoMars menghubungkan dua pesawat antariksa yaitu Trace Gas Orbiter dan Schiaparelli. Pesawat pertama bertugas untuk mengorbit Planet Merah sedangkan pesawat terakhir bertugas sebagai pesawat pendarat di Planet Mars.
ESA mengatakan, sebelum misi pendaratan, nantinya kedua pesawat itu akan dipisahkan pada 16 Oktober, dan selanjutnya Schiaparelli akan mendarat di permukaan Planet Merah itu tiga hari kemudian.
Sensor lereng akan memantau dari ketinggian di atas permukaan Planet Mars mulai pada jarak tujuh kilometer. Saat pesawat pendarat itu berada dua meter di atas permukaan Mars, pesawat itu akan mengambang beberapa saat, menghentikan daya pendorong dan jatuh dengan mulus di permukaan.
Pesawat Schiaparelli bakal mendarat di area Meridiani Planum, yang dekat dengan ekuator Planet Mars. Begitu mendarat aman di permukaan, pesawat langsung menjalankan tugas mempelajari kecepatan angin, arah, kelembapan, tekanan, suhu udara dari Mars. Hasil pengukuran itu akan dikirimkan ke pengorbit Trace Gas Orbiter yang mengorbit Mars.
Tujuan utama misi ini menjadi penting bagi misi selanjutnya ke Planet Mars, yaitu misi pencarian kehidupan di Planet Merah yang dijadwalkan pada 2018.