Sepanjang Kuartal III, Pelaku Properti Masih Menahan Diri
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA.co.id – Tak banyak berubahnya kondisi ekonomi Indonesia sepanjang kuartal III 2016 diperkirakan membuat kinerja sektor properti masih alami perlambatan.
Kepala Departemen Riset dan Konsultasi Savills Indonesia, Anton Sitorus mengatakan, kondisi tersebut diperkirakan masih terus berlanjut hingga awal 2017. Menurut dia, hingga akhir September 2016 aktivitas pasar properti di semua segmen belum banyak terlihat, penjualan sektor properti pun masih terbatas jumlahnya. Bahkan, untuk ekspansi proyek-proyek baru tak banyak terlihat dan cenderung menahan diri.
"Kami lihat kondisinya masih sama dengan kuartal sebelumnya, bahkan kami lihat hingga awal tahun depan pertumbuhan seluruh sektor properti tidak banyak berubah, ekspansi proyek baru sangat terbatas jumlahnya," ujar Anton kepada VIVA.co.id, Rabu 19 Oktober 2016.
Dia menerangkan, kondisi yang masih lambat tersebut diperkirakan karena sejumlah pengembang dan konsumen sama-sama menahan diri, dan biasanya mereka melihat proyeksi pasar terlebih dahulu sebelum melakukan ekspansi bisnis.
Adapun segmen properti yang masih tercatat alami pertumbuhan hingga akhir tahun ini, adalah segmen hunian baik itu perumahan atau apartemen. Segmen ini masih mendominasi pertumbuhan dari seluruh properti di Indonesia
Selain hunian, segmen logistik nonindustri juga masih catatkan pertumbuhan yang baik, khususnya pada bisnis pergudangan. Hal itu terlihat dari besarnya aktivitas ekonomi khususnya pada jasa-jasa logistik.
"Melihat kondisi yang masih lambat tersebut kami masih perkirakan sektor properti secara keseluruhan masih akan tumbuh di kisaran 7-12 persen. Dan baru akan tumbuh cukup besar lagi pada tahun depan karena proyeksi masuknya dana-dana pengampunan pajak atau tax amnesty."
(mus)