Fakta Miris di Balik Bisnis Ekstensi Rambut

Ilustrasi Hair Extension
Sumber :
  • pixabay/shc9607

VIVA.co.id – Konsumen yang melakukan ekstensi rambut atau hair extension terus melonjak jumlahnya setiap tahun. Bahkan, jumlah konsumen yang melakukan prosedur ini di Inggris meningkat hingga 70 persen dalam lima tahun terakhir.

Hemat Budget! Ini Cara Smoothing Rambut Sendiri di Rumah dengan Mudah

Dikutip dari Daily Mail, negeri Ratu Elizabeth itu merupakan pengimpor rambut ketiga terbanyak di dunia atau membeli 43 juta ton rambut manusia dalam setahun. Jumlah itu cukup untuk menutupi dua juta kepala manusia.

Sayangnya, hanya sedikit wanita yang memakai ekstensi rambut mengetahui asal rambut tersebut. Dan ternyata, kebanyakan didapat dari pedalaman dan pemukiman kumuh di India. Seorang penata rambut di Inggris mengungkapkan adanya perdagangan rambut dengan nilai luar biasa.   

5 Kebiasaan Buruk Pemicu Kebotakan Dini pada Perempuan yang Harus Dihindari!

Di Kuil Yadagirigutta di India bagian selatan, ada ritual pemotongan rambut bagi wanita sebagai persembahan kepada Dewa. Karena itu, wanita di wilayah ini rela mengantre untuk dipangkas rambutnya, tanpa mendapat imbalan.  

Bahkan dalam sehari ada 50 ribu wanita yang mengantre hingga dua mil untuk berpartisipasi dalam upacara potong rambut tersebut. Upacara ini banyak menimbulkan kontroversi di Barat lantaran kebanyakan adalah anak-anak, dengan usia antara lima atau enam tahun.

7 Cara Menghilangkan Uban secara Alami dan Efektif! Kembalikan Keindahan Rambut Anda

"Saya melakukan ini karena ingin mengucapkan terima kasih kepada Dewa. Saya tidak peduli pada rambut saya setelah ini. Jika wanita dengan rambut buruk ingin menggunakan rambut lama saya supaya terlihat lebih menarik, itu lebih baik daripada dibuang ke tempat sampah," kata Lavanya Kakala.

Rambut hitam wanita berusia 28 tahun tersebut memiliki kualitas tinggi, karena wanita India terutama di wilayah selatan tidak menggunakan sampo kimia untuk keramas, rajin menyisir rambut dan menggunakan minyak kelapa untuk membuatnya tetap halus.

Akibatnya, rambut India banyak diminati dan negara ini menjadi salah satu eksportir rambut paling wahid di dunia. Salah satu kuil, Tirumala bisa mengumpulkan uang hingga Rp352 miliar dalam setahun dari potongan rambut. Dana itu diakui digunakan untuk biaya sekolah dan rumah sakit.

Kuil-kuil ini berperan besar dalam perdagangan rambut secara internasional. Para pedagang rela melakukan perjalanan ke kawasan Asia dan Eropa Timur untuk menawarkan wanita muda kelas bawah agar menjual rambutnya dengan harga murah.

Mirisnya, mereka juga menyasar pria beristri untuk menyuruh istrinya menjual rambut, hanya dengan imbalan Rp96 ribu. Selain itu, ada wanita yang diserang dan diancam untuk menyerahkan rambut mereka atau anak-anak yang ditawari mainan untuk dibarter dengan rambutnya.

Selain India, rambut Eropa Timur juga sangat disukai karena lembut dan pirang, namun sulit diperoleh. Setiap bulan ada acara potong rambut di Siberia dan Ukraina, namun harganya lebih mahal. Untuk rambut panjang warna coklat gelap dihargai Rp608 ribu, sedangkan rambut coklat terang Rp720 ribu.

Sedangkan rambut Amerika Selatan, sebagian besar berasal dari Brasil dan Peru. Rambut di dua negara ini dikenal karena ketebalannya. Adapun rambut yang tidak diminati adalah China, karena kasar dan lurus.

Selain dari mereka, juga didapat dari rambut yang dibuang di tempat sampah atau rambut rontok, di mana rata-rata wanita kehilangan rambutnya sekitar 50 hingga 100 helai setiap hari. Para pedagang akan mengunjungi salon rambut atau rumah-rumah untuk mengumpulkannya.

Namun, rambut yang dihasilkan memiliki kualitas lebih rendah. Rambut yang diperoleh dengan cara itu lebih sulit untuk memilih dan membersihkannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya