28 Pusat Logistik Berikat Diklaim Atasi Dwelling Time
- VIVA.co.id/Chandra G. Asmara
VIVA.co.id – Persoalan logistik di Indonesia telah menjadi salah satu penghambat daya saing dengan negara lain. Lamanya waktu bongkar muat alias dwelling time di pelabuhan hingga persoalan pemerataan jalur distribusi pelabuhan menjadi persoalan yang mendesak untuk diselesaikan.
Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi mengatakan pembangunan Pusat Logistik Berikat (PLB) di Indonesia sangat penting untuk mengurangi waktu inap di pelabuhan. Solusi ini, menjadi senjata ampuh mengurangi dwelling time di berbagai pelabuhan di Indonesia.
"Biaya logistik lebih efisien dan dapat menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di kawasan Asia Pasifik," kata Heru dalam sambutannya di acara Jakarta Indonesia Logistic, Summit dan Expo, di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Rabu 19 Oktober 2016.
Hingga saat ini, kata Heru, Indonesia telah membangun 11 PLB yang melayani berbagai sektor, antara lain untuk komoditas minyak dan gas (migas), pertambangan, maintenance, repair and overhaul (MRO), otomotif, dan farmasi.
Pembangunan PLB yang berkolaborasi bersama asosiasi dan pemain utama ini telah dibangun dan diresmikan presiden di beberapa lokasi seperti di DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Bali dan Balikpapan.
"Kita akan berikan sertifikat kepada 17 PLB baru, sehingga saat ini, dengan adanya 17 tambahan sejak Maret 2016, akan ada 28 PLB di seluruh Indonesia," jelas Heru.