Konten Kasar dan Kotor, Disney Pun Urung Beli Twitter
- REUTERS/Lucas Jackson
VIVA.co.id – Nasib Twitter kini tak menentu. Setelah sempat didekati beberapa perusahaan, kini media sosial berlogo burung itu ditinggalkan para penawarnya.
Walt Disney, perusahaan hiburan raksasa dunia, sempat menyatakan tertarik untuk membeli Twitter, namun belakangan Disney menarik diri dari daftar penawar Twitter. Langkah Disney itu kemudian diikuti oleh Salesforce.com.
Sebelumnya, kedua perusahaan itu enggan melanjutkan penawaran diduga karena Twitter belakangan dinilai terlalu berisiko. Belakangan, alasan kedua perusahaan tak mau melanjutkan mengakuisisi Twitter lantaran platform media sosial itu dinilai terlalu kasar dan 'kotor'.
Salah satu pengamat dari CNBC, Jim Cramer mengatakan, pada awal pekan ini salah satu alasan Salesforce angkat tangan untuk meminang Twitter karena platform tersebut punya masalah dengan komentar dan postingan yang kasar.
"Banyak penawar mencari orang dengan banyak pengikut dan melihat (banyak) kebencian," ujar Cramer, yang merupakan mantan manajer kumpulan dana investasi (hedge fund), dikutip dari Investor, Rabu 19 Oktober 2016.
Cramer mengatakan, Twitter dituding tidak serius untuk menyaring banyak penebar kebencian pada platform-nya tersebut dan hal itu dianggap sebagai alasan keduanya tidak melanjutkan penawaran.
"Saya tahu para pembenci mengurangi nilai perusahaan itu (Twitter)," kata dia.
Senasib dengan Salesforce, Walt Disney juga merasa Twitter terlalu banyak konten kasar.
Dalam sebuah laporan setelah penutupan pasar pada Selasa kemarin, Disney mengakui problem yang sama dengan Salesforce. Perusahaan media itu mengatakan, telah menyewa bankir investasi untuk memikirkan penawaran kepada Twitter, tapi banyaknya konten yang merisak (bullying) dan konten jahat membuat langkah mereka mundur untuk membeli Twitter.
Keputusan Disney dan Salesforce yang tidak melanjutkan penawaran kepada Twitter berdampak pada saham kedua perusahaan.
Saham Salesforce turun 1,9 persen setelah sempat melonjak lebih dari lima persen pada Jumat pekan lalu. Bernasib sama, saham Disney turun 0,5 persen pada penutupan kemarin. Angka tersebut merupakan yang terendah dalam delapan bulan. Sedangkan saham Twitter merosot 0,9 persen pada posisi 16,73 per lembar saham pada Senin awal pekan ini.