Tamara Bleszynski Kini Tak Nyaman di Bali
- VIVA.co.id/Bobby Andalan
VIVA.co.id – Artis Tamara Bleszynski mengaku ketakutan tinggal di Bali. Hal itu dikatakan Tamara saat menjadi saksi di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar atas kasus penganiayaan yang dialaminya dengan terdakwa I Wayan Sobrat.
Di hadapan Hakim Ketua Gede Ginarsa, Tamara mengaku sudah tak nyaman lagi tinggal di Bali sejak kekerasan menimpanya.
"Setiap hari saya dibuntuti, diancam, bahkan anak saya yang masih kecil juga diteror. Saya merasa tidak nyaman lagi sejak kejadian itu. Saya dikejar dan dijambak," ujar Tamara memaparkan peristiwa yang puncaknya tejadi pada 14 April 2016 lalu itu di PN Denpasar, Selasa 18 Oktober 2016.
Atas teror yang dialaminya, Tamara mengaku telah melaporkan kepada desa adat setempat soal perlakuan Sobrat. Tamara sendiri mengaku sering pusing pasca-penjambakan yang dilakukan Sobrat terhadapnya. Ia menjelaskan, penjambakan itu begitu keras hingga beberapa helai rambutnya putus.
"Saya benar-benar stres saat itu. Terus dibayangi ketakutan. Ke mana saya ke luar dibuntuti, dia kejar saya terus dan bilang saya kena karma. Hanya itu yang saya dengar," ucapnya.
Sementara terdakwa membantah keterangan Tamara. Sobrat membantah disebut Tamara telah menjambak rambutnya. Kendati begitu, ia tak menampik beberapa keterangan Tamara tak semua keliru. "Semua yang dikatakan ada benar dan salah. Tidak benar saya jambak dia," ujar Sobrat membantah.
Kuasa hukum Sobrat menyebut apa yang disampaikan oleh Tamara laiknya sebuah cerita sinetron.
"Sebelumnya Anda sebagai aktris sinetron ya. Dalam memerankan karakter sudah terbiasa akting. Saya rasa cukup," kata Iswahyudi.