Menperin Anggap Impor Gas Hanya Solusi Sesaat

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Mohammad Yudha Prasetya/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Opsi impor gas untuk menurunkan harga gas industri yang digulirkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dinilai hanya solusi sesaat.

Menko Airlangga Jelaskan Strategi Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2025

Menterian Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, yang dibutuhkan adalah solusi jangka panjang, agar harga gas industri dapat turun.

"Adanya impor gas untuk menurunkan harga gas industri, hanya akan berkontribusi terhadap kondisi ekonomi dalam jangka waktu 2-3 tahun saja," ujar Airlangga dalam Trade Expo Indonesia di JIExpo, Rabu 12 Oktober 2016.

Respons Menko Airlangga soal Pemangkasan BI Rate

Airlangga mengharapkan, polemik harga gas ini dapat segera selesai dan tidak berlarut. "Persoalan hari ini kami harapkan diselesaikan hari ini, bukan ditunggu di 2019. Karena, ini kebutuhan yang penting," ungkapnya.

Ia menjelaskan, selain hanya bersifat jangka pendek, impor gas tetap membutuhkan infrastruktur tambahan untuk menampung gas yang masuk. Menurutnya, jika ingin impor, pemerintah harus menyiapkan infrastruktur penampungnya, seperti Floating Storage Regasification Unit (FSRU) atau tangki untuk menyimpan gas alam cair.

Airlangga: Pemerintah Bersyukur Kadin Sudah Bersatu dan Kompak

"Impor itu sebetulnya bagus. Tapi, harus menyediakan FSRU," katanya.

Solusi dari Kementerian ESDM itu dilandasi dari permintaan Presiden Joko Widodo, yang menargetkan harga gas untuk industri turun menjadi US$6 per Million British Thermal Unit (MBTU), dari sebelumnya sekitar US$8-10 per MBTU.

(ren)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto

Bank Dunia Proyeksikan Ekonomi Indonesia 2025-2026 Stagnan, Airlangga: Pemerintah Tetap Optimis

Bank Dunia atau World Bank memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan pada tahun 2025 dan 2026 di 5,1 persen.

img_title
VIVA.co.id
17 Januari 2025