Menperin Anggap Impor Gas Hanya Solusi Sesaat
- Mohammad Yudha Prasetya/VIVA.co.id
VIVA.co.id – Opsi impor gas untuk menurunkan harga gas industri yang digulirkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), dinilai hanya solusi sesaat.
Menterian Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan, yang dibutuhkan adalah solusi jangka panjang, agar harga gas industri dapat turun.
"Adanya impor gas untuk menurunkan harga gas industri, hanya akan berkontribusi terhadap kondisi ekonomi dalam jangka waktu 2-3 tahun saja," ujar Airlangga dalam Trade Expo Indonesia di JIExpo, Rabu 12 Oktober 2016.
Airlangga mengharapkan, polemik harga gas ini dapat segera selesai dan tidak berlarut. "Persoalan hari ini kami harapkan diselesaikan hari ini, bukan ditunggu di 2019. Karena, ini kebutuhan yang penting," ungkapnya.
Ia menjelaskan, selain hanya bersifat jangka pendek, impor gas tetap membutuhkan infrastruktur tambahan untuk menampung gas yang masuk. Menurutnya, jika ingin impor, pemerintah harus menyiapkan infrastruktur penampungnya, seperti Floating Storage Regasification Unit (FSRU) atau tangki untuk menyimpan gas alam cair.
"Impor itu sebetulnya bagus. Tapi, harus menyediakan FSRU," katanya.
Solusi dari Kementerian ESDM itu dilandasi dari permintaan Presiden Joko Widodo, yang menargetkan harga gas untuk industri turun menjadi US$6 per Million British Thermal Unit (MBTU), dari sebelumnya sekitar US$8-10 per MBTU.
(ren)