Ketahui Lima Mitos tentang Ujian

Ilustrasi anak belajar.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Ujian yang dilakukan di tengah atau akhir semester sebagai evaluasi seakan menjadi momok menakutkan bagi beberapa siswa. Percaya atau tidak, selalu ada mitos yang berkembang diantara anak-anak sekolah tentang ujian.

7 Kegiatan Seru yang Bisa Menambah Wawasan Tanpa Perlu Baca Buku

Berikut ini lima mitos yang beredar dan biasanya dipercaya oleh siswa, seperti dilansir Gurl sebagai berikut.

Begadang akan berhasil

Asisten Belajar AI Siap Bantu Siswa Kuasai Materi Lebih Mudah

Setidaknya satu kali Anda pasti pernah melakukan ini. Tapi Anda tidak seharusnya melakukan hal ini. Meski harus menghadapi ujian, begadang bukanlah cara efektif untuk belajar. Kenapa? Karena saat tidur, otak menguatkan ingatan.

Yang artinya, kalian akan lebih mudah mengingat satu rumus kalkulus setelah tidur, dibandingkan harus semalam suntuk menatap dan menghapal rumus sebelum ujian.

Moms, Begini Cara Mudah Mengukur Kemampuan Anak

Temukan tempat favorit

Otak menyukai konsistensi. Jika kalian terus melakukan hal-hal dengan cara yang benar, kalian tidak akan melakukan kesalahan lagi. Tapi otak juga memerlukan sedikit variasi, dan sebuah studi menunjukkan bahwa tempat belajar bisa membantu mempertahankan informasi lebih baik

Jangan mendengarkan musik saat belajar

Banyak yang memperdebatkan hal ini. Beberapa studi mengatakan musik klasik bagus untuk fokus, sedangkan yang lain menyarankan untuk mendengarkan musik yang lembut. Tidak ada yang pasti dalam hal ini, namun satu hal, sebaiknya jangan mendengarkan musik favorit Anda saat sedang belajar.

Ya, lebih baik Anda mendengarkan lagu baru yang liriknya tidak Anda hapal, karena jika kita mendengarkan musik favorit, itu akan mengganggu proses belajar dan mengalihkan perhatian Anda.

Ketik catatan dibanding menulis

Benar adanya bahwa mengetik apa yang dikatakan guru atau dosen akan jauh lebih cepat dibanding harus menulis dengan tangan. Tapi kecepatan bukanlah segalanya. Menulis apa yang dikatakan guru atau dosen dengan tulisan tangan akan membantu menyerap informasi lebih baik.

Tidak perlu belajar untuk ujian buka buku

Ini yang sering dialami anak sekolah, ketika diberitahu ujian buka buku atau open book, mereka akan sangat senang dan tidak belajar sama sekali.

Apakah selalu sukses? Tentu saja tidak. Buka buku tidak semudah yang diduga. Bayangkan, meskipun jawaban ada di sana, tapi buku tersebut tidak pernah tersentuh, kalian tentu tidak akan tahu dimana letak jawabannya.

Untuk itu, sebaiknya buatlah catatan, garis bawahi hal yang penting dengan stabilo, atau beri tanda pembatas halaman di bagian yang penting. Setidaknya hal ini akan lebih menghemat waktu, dibandingkan harus membuka dan membaca halaman satu persatu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya