Jokowi Sebut Promosi Produk RI Tidak Jelas

Trade Expo Indonesia (TEI) 2016
Sumber :
  • Shintaloka Pradita Sicca / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo, membuka Trade Expo 2016, di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta Pusat, Rabu 12 Oktober 2016. Dalam kesempatan itu, dia menegaskan, agar produk-produk dalam negeri tidak hanya mengandalkan pasar-pasar yang sudah ada tapi bagaimana membuka pasar baru, yang selama ini tidak pernah terjamah.

Prabowo Mau Jajaran Pemerintahannya Pakai Maung Bukti Kebijakan Pro Produk Dalam Negeri

"Harus berani masuk ke pasar-pasar baru, penetrasi ke pasar-pasar baru yang selama ini tidak pernah kita lihat, yang selama ini tidak pernah kita perhatikan. Misalnya India,  pasar-pasar Afrika yang penduduknya lebih dari 60 juta, 80 juta, itu harus diperhatikan," jelas Presiden Jokowi, di JIExpo Kemayoran.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Jokowi memberikan tips kepada pelaku usaha, agar pemasaran produk yang dibuatnya dapat maksimal. Salah satunya adalah memperhatikan design produk yang dijual.

Buka Indonesia Maju Expo & Forum 2024, Plt. Sekjen Kemendagri Dukung Penggunaan Produk Dalam Negeri

Jokowi mencontohkan, ada beberapa produk yang sempat dilihatnya kala mengunjungi stand UMKM yang ada di gelaran itu, sudah memenuhi syarat pasar internasional. Namun, menurutnya masih bisa dikembangkan lebih maksimal. 

"Mulai ada pembenahan di kemasan, sudah masuk ke Korea, sudah masuk ke Mesir ini yang kita perlukan," kata Jokowi.

Luncurkan Produk Baru, Epson Dukung Pemerintah RI Meningkatkan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Produk-produk Indonesia, kata Jokowi, sangat banyak. Sehingga, harus dipadukan juga dengan promosi. Karena itu, sudah meminta jajaran kementerian terkait, untuk melakukan membantu secara maksimal pelaku usaha untuk promosi pruduk, meskipun dalam situasi ekonomi global yang masih belum bangkit saat ini.

"Mulai promosi besar-besaran dan pada saatnya nanti ekonomi global sudah baik ini kesempatan kita untuk memperbesar volume ekspor kita," katanya.

Selama ini, diakui Jokowi memang sudah ada promosi. Bahkan, dilakukan oleh 17 kementerian. Hanya saja, promosi yang dilakukan tidak bersama, sehingga tidak jelas arahnya ke mana.

"Tidak terkonsentrasi, sehingga tujuannya ke mana arahnya ke mana menjadi berceceran. Ini yang sudah dikumpulkan nanti akan kelihatan, fokus konsentrasi bisa masuk ke pasar-pasar yang kita inginkan," jelas Jokowi.

Presiden RI, Prabowo Subianto

Prabowo Singgung Status Darurat Militer di Korsel, Minta Indonesia Jangan Lengah

Presiden Prabowo Subianto menyinggung status darurat militer yang ditetapkan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol pada Selasa, 3 Desember 2024. Prabowo meminta Indonesia

img_title
VIVA.co.id
4 Desember 2024