Induk Google Punya Cara Menjanjikan Basmi Zika dan Dengue
- REUTERS/Paulo Whitaker
VIVA.co.id – Alphabet Inc, induk perusahaan Google, berupaya keras untuk memberikan solusi atas wabah virus Zika. Perusahaan tersebut sedang mengembangkan proyek yang bertujuan membasmi nyamuk penyebar virus mematikan tersebut.
Dikutip dari Technologyreview, Rabu, 12 Oktober 2016, perusahaan raksasa itu sedang mengembangbiakkan nyamuk untuk menyetop virus Zika.
Proyek itu dijalankan oleh anak perusahaan Alphabet yang fokus dalam bidang kesehatan, Verily. Sesuai rencana, nantinya proyek ini akan merilis jutaan atau miliaran nyamuk steril untuk membasmi virus Zika maupun demam berdarah di berbagai kota di Amerika Serikat.
Skema membasmi virus Zika itu dicetuskan oleh teknisi senior Google, Linus Upson yang sebelumnya mengepalai divisi Chrome.
"Nyamuk telah membunuh banyak orang dibanding binatang. Pertanyaannya apa yang bisa Google lakukan untuk memecahkan hal ini," kata Upson.
Verily memilih skema cara yang lebih radikal dalam memodifikasi nyamuk itu, yaitu menginfeksi binatang ini dengan bakteri Wolbachia.
Konsepnya, saat nyamuk jantan membawa Wolbachia kawin dengan nyamuk betina normal, maka sel telur sang betina nyamuk dibuahi secara salah dan keturunan mereka nantinya tidak berkembang. Skema ini diharapkan ampuh untuk mengendalikan kelahiran dan perkembangan nyamuk.
Selanjutnya, dengan merilis jutaan nyamuk jantan dengan Wolbachia itu ke lingkungan atau area kota lain, diprediksi bisa melenyapkan populasi nyamuk.
Untuk menjalankan skema membasmi nyamuk penyebar virus mematikan itu, Upson mengaku telah menyelidiki berbagai aspek dari nyamuk selama bertahun-tahun. Dia juga berkorespondensi dengan para pakar nyamuk melalui email, sampai menghadiri pertemuan di Hawaii, Amerika Serikat, lokasi nyamuk bisa merusak keberadaan burung asli lokal.
Teknik mengendalikan nyamuk dengan melibatkan bakteri Wolbachia dikenal cukup bagus dipelajari, sangat aman dan longgar dalam aturan di AS. Sebab teknik ini dikenal sebagai biopestisida.
Selain itu, sudah ada perusahaan asal Kentucky, Mosquito Mate, yang menguji teknik Wolbachia di Los Angeles dan dekar Fresno. Sejauh ini pengujian perusahaan Kentucky itu masih lancar-lancar saja.
Skema yang dipilih Verily itu mendapat pujian dari pakar. Sebab opsi ini relatif tidak membahayakan lingkungan dan masyarakat.
"Ini adalah bidang yang bagus sesuai moto Anda yaitu 'dont be evil' (moto Google). Skema ini mungkin dirilis tanpa membahayakan persetujuan masyarakat yang mana selalu menjadi dasar pengendalian nyamuk," jelas biologis evolusioner dari Max Planck Intitute Jerman, Guy Reeves.
Misi Verily tersebut juga mendapat kredit dari petinggi Alphabet. Executive Chairman of Alphabet, Inc, Eric Schmidt berpandangan skema menggunakan bakteri Wolbachia merupakan opsi yang patut ditunggu.
"Bisakah nyamuk yang disterilkan membantu menghentikan demam berdarah dan Zika?. Sebuah pendekatan yang menjanjikan," tulis Schmidt dalam akun Twitternya.
Gen egois
Sebelum sampai pada pilihan skema membasmi nyamuk dengan Wolbachia, Verily telah menimbang berbagai ide pengendalian nyamuk.
Salah satunya yaitu ide yang muncul yaitu melahirkan gen yang berkendara. Dalam ide ini, peneliti dimungkinkan membangun DNA 'egois' nyamuk yang akan diturunkan ke keturunan mereka dan akhirnya meracun anak cucu nyamuk tersebut. Namun, Upon mengatakan, ide tersebut terbilang kontroversial dan masih sangat awal, sehingga butuh pembuktian dan keamanannya.
Demi menemukan solusi membasmi nyamuk penyebar virus itu, Verily bahkan sampai melewatkan kesempatan untuk mengakuisisi Oxitec, perusahaan Inggris yang telah menguji nyamuk dengan gen yang dimodifikasi. Verily belakangan lebih memilih mengakuisisi Intrexon, perusahaan biologi sintetik AS, dengan nilai US$160 juta.