China Ikut Kaji Proyek Kereta Semicepat Jepang di RI

Uji coba kereta baru Jepang berkecepatan 603 km/jam.
Sumber :
  • Rushlane

VIVA.co.id – Pemerintah segera merealisasikan pembangunan kereta api semicepat Jakarta-Surabaya. Kereta api dengan kecepatan sedang, dengan kecepatan antara 180-200 kilometer per jam ini, nantinya akan digarap oleh pihak Jepang sebagai kontraktornya. 

Luhut Sindir Banyak Pengamat Kritik Pemerintah, Tapi Tak Pakai Data

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman sekaligus Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, jalur kereta semi cepat ini bakal dibangun terhubung dengan dry port (pelabuhan darat) di wilayah yang dilewati, demi kelancaran arus barang, atau logistik. 

"Rencananya, sekarang sudah terintegrasi (Jalur kereta semi cepat Jakarta-Surabaya dengan dry port). Dan, kalau itu jadi dampak ekonominya kan luas," kata Luhut, saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Selasa 11 Oktober 2016. 

Berapa Banyak Kamu Tahu Kereta Keren di Jepang, Yuk Intip?

Luhut mengatakan bahwa dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, pihak Jepang telah menyetujui perihal kerja sama ini. Hanya saja, saat ini tinggal menunggu kajian dari berbagai pihak. 

Sementara itu, pihak China, ada kemungkinan akan dilibatkan dalam kajian yang akan dibuat tersebut. Karena, ada integrasi dengan dengan kereta api cepat Jakarta-Bandung. 

Kereta Jakarta-Surabaya Dilirik China

"Sudah (Perdana menteri Jepang sudah setuju). Tinggal kita survei bersama. Nant,i kita lihat kajiannya China, atau yang lain," kata Luhut. 

Belajar dari keputusan pengerjaan kereta api cepat Jakarta-Bandung, yang mana studi juga dilakukan oleh Jepang namun pada akhirnya digarap oleh pihak China, hal tersebut dipastikan tidak akan terulang kembali. 

"Mustinya enggaklah (enggak terjadi lagi). Kan, yang ngerjain sekarang saya," tegas Luhut.(asp)

Luhut Binsar Pandjaitan di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa 22 Oktober 2019

Luhut Hanya Mau Turis Asing 'Kaya' yang Datang ke Indonesia

Untuk pemulihan sektor pariwisata Indonesia dari pandemi COVID-19.

img_title
VIVA.co.id
13 Juni 2020