Samsung: Segera Matikan Galaxy Note 7 Anda!
VIVA.co.id – Samsung akhirnya buka suara dengan rentetan insiden terbakarnya ponsel teranyar mereka, Galaxy Note 7 versi pengganti alias “versi aman.” Perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu mengumumkan kepada semua mitra operator dan distributor untuk menghentikan penjualan maupun pertukaran Galaxy Note 7 versi asli.
Beriringan dengan larangan penjualan, Samsung mengaku bekerja sama dengan regulator untuk menginvestigasi problem yang terjadi. Sebagai kompensasi, Samsung menawarkan penukaran Galaxy Note 7 dengan produk lainnya atau mengembalikan uang kepada konsumen.
"Pengguna Galaxy Note 7 versi asli maupuan versi pengganti sebaiknya matikan perangkat itu dan berhenti pakai perangkat tersebut," kata Samsung dalam penyataannya, yang dikutip Reuters, Selasa 11 Oktober 2016.
Keputusan menarik produk Galaxy Note 7 itu merupakan yang kedua kalinya dalam kurun dua bulan terakhir ini. Praktis, keputusan itu meningkatkan kekhawatiran atas kualitas kendali dari produk Samsung. Selain itu momen buruk ini diperkirakan bakal berdampak pada reputasi Samsung.
Analis mengatakan, penyetopan permanen penjualan Galaxy Note 7 itu ongkosnya mencapai US$17 miliar dan membuat pelanggan dan mitra operator berpikir dua kali tentang kualitas produk Samsung lainnya.
Atas krisis tersebut, dilaporkan investor Samsung menarik dana US$13,8 miliar dari nilai pasar Samsung Electronics pada perdagangan Selasa siang. Saham Samsung dikabarkan menurun sebanyak 7,3 persen dan menjadi terendah dalam dua pekan belakangan ini.
Sementara analis lain mengatakan, dengan rentetan insiden pada Galaxy Note 7, membuat merek merek Galaxy Note 7 beakhir.
"Hal itu mungkin bakal membunuh nama brand Note 7, siapa tahu jika merek ini bakal dirilis lagi. Seiring mereka menyelesaikan problem itu, mereka harus kembali menyertifikasi dan kembali mengualifikasi (produk). Dan akhirnya kembali menatap pada peluncuran Galaxy S8," kata Direktur Manajer Charter Equity Research, Edward Snyder.
Koran lokal Korea Selatan, Hankyoreh mengatakan, menimbang perkembangan Samsung merencanakan untuk mengakhiri penjualan secara permanen Galaxy Note 7. Namun perusahaan sejauh ini belum bersedia komentar banyak terkait rencana mematikan Galaxy Note 7.
Terkait sebab insiden terbakarnya Galaxy Note 7 versi pengganti, Samsung belum membeberkan apa penyebabnya, meskipun pejabat terkait di Seoul mengatakan kemungkinan biangnya bisa saja soal baterai.
"Ini makin sulit untuk menganalisa penyebab insiden pada saat ini, karena beragam pola insiden," dalih pejabat terkait kepada Korean Agency for Technology and Standards.
Samsung Dipuji
Kehebohan Galaxy Note 7 versi pengganti juga mengguncang pelanggan di Amerika Serikat. Diketahui sepanjang pekan lalu saja, ada empat insiden yang dilaporkan atas terbakarnya Galaxy Note 7 versi pengganti.
Menyikapi hal itu, Komisi Keamanan Produk Konsumen AS (CPSC) memuji Samsung yang menghentikan penjualan dan penukaran perangkat tersebut. Keputusan itu dianggap langkah yang tepat.
Dengan pelarangan penggunaan Galaxy Note7, maka menurut CPSC, kini tak ada seorang pun yang khawatir menggunakan ponsel mereka, maupun khawatir dengan properti mereka terdampak terbakarnya Galaxy Note 7.
Insiden Galaxy Note 7 yang kembali terjadi juga memaksa mitra operator di AS untuk beralih produk. Operator nirkabel terbesar di AS, Verizon Communications Inc mengaku menimbang pergantian pemasaran Galaxy Note 7 dalam masa liburan pada akhir tahun ini.
"Kami telah memiliki iPhone baru, kami berpikir tentang peluncuran ponsel Google, Pixel yang secara eksklusif (dipasarkan) ke kami. Kami juga telah mendapatkan ponsel bagus dari Motorola," jelas juru bicara Verizon, Kelly Crummey.
Jubir tersebut mengatakan, dengan kondisi Samsung tersebut, maka tim pemasaran Verizon akan fokus ke tiga perangkat yang disebutkan di atas.
(ren)