Kenapa Indonesia Tak Bikin Antibiotik Berbentuk Gel?
- Twitter/@BPPT_HUMAS
VIVA.co.id – Peneliti luar negeri telah merancang pembuatan antibiotik berbentuk gel. Peneliti berpandangan, antibiotik berbentuk gel menjadi solusi untuk bakteri yang resisten dengan antibiotik. Namun, di Indonesia belum terpikirkan membuat antibiotik dalam bentuk gel.
Direktur Pusat Teknologi Farmasi dan Medika dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Imam Paryanto, mengatakan, BPPT lebih cenderung kepada antibiotik yang dikembangkan dengan teknologi nano, dibanding membuat dalam bentuk gel.
"Sekarang itu (BPPT) lebih advance lagi dengan teknologi nano. Kita juga mengembangkan, misalnya bagaimana itu (antibiotik) diformulasikan dengan nanoteknologi," ujar Imam kepada VIVA.co.id, saat ditemui di Gedung BPPT, Jakarta, Selasa 11 Oktober 2016.
Imam melanjutkan, selain menjadi obat, antibiotik merupakan sebuah formulasi yang beragam, tergantung bagian tubuh mana dari manusia yang menjadi antibiotik tersebut.
"Biasanya formulasi itu tidak hanya berupa kapsul, tablet, pil dan lainnya, bahkan gel. Nah ada kemungkinan, mungkin gel itu ada carries-nya, pembawanya itu berbeda," jelas Imam.
Bagi Imam, terlepas dari bentuk antibiotiknya, hal penting yang sangat diperlukan yaitu formulasi yang tepat. Sebab, menurutnya, formulasi sangat penting dalam proses penyembuhan.
Antibiotik bentuk gel yang dikembangkan oleh ilmuwan luar negeri ditargetkan bagi penderita balita. Sebab, antibiotik berupa pil atau kapsul akan menjadi beban ketika meminumnya.
Antibiotik bentuk gel baru dikembangkan untuk infeksi telinga. Dan telah berhasil diuji coba pada telinga tikus.
(ren)