Nasabah Asuransi Mulai Tertarik Investasi Saham
- U-Report
VIVA.co.id – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat, peningkatan total pendapatan industri asuransi pada kuartal II tahun ini tumbuh 42,8 persen menjadi sebesar Rp99,88 triliun dibanding periode sama tahun sebelumnya yang hanya Rp69,97 triliun.
Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengungkapkan, pertumbuhan tersebut disokong dari hasil investasi nasabah yang tumbuh signifikan sebesar 3.171 persen. Hasil investasi tersebut, yang menjadi faktor pendorong total pendapatan industri asuransi jiwa secara keseluruhan.
Hendrisman memaparkan, pada kuartal kedua tahun ini, hasil investasi tumbuh menjadi Rp21,92 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang minus Rp0,71 triliun.
"Pendapatan dari hasil investasi menunjukkan perbaikan di pasar modal dan menghasilkan pertumbuhan yang memuaskan, serta mengalami kinerja signifikan industri asuransi jiwa selama 2016," ujarnya di Kantornya, Senin 10 Oktober 2016.
Sementara itu, lanjutnya, jumlah investasi industri asurasi jiwa, juga mengalami peningkatan sebesar 13,2 persen. Jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, jumlah investasi meningkat dari Rp320,51 triliun menjadi Rp362,92 triliun.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, hingga kuartal II-2016, portofolio industri asuransi jiwa mengalami pergeseran instrumen investasi, dari deposito ke reksadana dan saham.
Penurunan investasi deposito diakibatkan adanya regulasi pemerintah untuk menekan suku bunga acuan ke tingkat yang lebih rendah, sehingga berdampak pada suku bunga acuan deposito.
"Selain itu, semakin baiknya IHSG (indeks harga saham gabungan) menyebabkan sejumlah instrumen terkait pasar modal dari sisi investasi memberikan return yang lebih baik," tuturnya.
AAJI mencatat, instrumen investasi dalam bentuk reksadana tetap menjadi kontributor tertinggi, yaitu 33,4 persen dari total investasi industri asuransi jiwa di Indonesia. Instrumen ini mengalami peningkatan 21,8 persen bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Sehingga, total aset yang dibukukan industri asuransi jiwa selama kuartal II tahun ini tumbuh sebesar 10,2 persen menjadi Rp405,96 triliun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp368,52 triliun.
"Dalam kurun waktu tiga tahun, total aset mengalami rata-rata pertumbuhan 16,5 persen," tuturnya. (asp)