Samsung Setop Produksi Galaxy Note 7
- REUTERS/Kim Hong-Ji
VIVA.co.id – Menyusul insiden terbakarnya beberapa perangkat Galaxy Note 7 yang sudah dijamin aman, Samsung dikabarkan menyetop produksi Galaxy Note 7. Kabar ini dilaporkan oleh kantor berita Korea Selatan, Yonhap.Â
Dikutip dari Yonhap, Senin, 10 Oktober 2016, pejabat Samsung yang meminta ditulis anonim mengatakan, seiring keputusan penghentian sementara produksi Galaxy Note 7, perusahaan mengaku bekerja sama dengan otoritas pengawas keamanan pelanggan dari Korea Selatan , Amerika Serikat dan Tiongkok.
"Langkah penghentian produksi ini termasuk pada pabrik Samsung di Vietnam, yang bertanggung jawab untuk pengiriman perangkat Galaxy Note 7 secara global," ujar pejabat Samsung itu.Â
Samsung mulai menjual Galaxy Note 7 di Korea Selatan pada 19 Agustus 2016. Namun karena masalah baterai pada Galaxy Note 7, Samsung memutuskan menarik kembali 2,5 juta unit perangkat itu pada awal September.Â
Sebelumnya diberitakan, meski telah mengirimkan perangkat pengganti Galaxy Note 7 yang dijamin aman, namun insiden Galaxy Note 7 yang terbakar terus terjadi.Â
Sepekan kemarin saja, tercatat sudah ada empat insiden Galaxy Note 7 yang mengeluarkan asap dan terbakar.
Konsumen yang menjadi korban Galaxy Note 7 yang aman yaitu Michael Klering, warga Kentucky, Amerika Serikat. konsumen lain yang apes yaitu pengguna pada Kamis pekan lalu di  Bandara Louisville, Amerika Serikat, ternyata ponsel Galaxy Note 7 aman juga terbakar. Â
Sehari kemudian, insiden Galaxy Note 7 versi aman terbakar muncul kembali pada remaja perempuan berusia 13 tahun. Kemudian korban lainnya, yaitu Shawn Minter yang menukarkan Note 7 versi lama dengan pengganti di Toko Sprint, Richmond, Virginia, Amerika Serikat, pada 23 September kemarin.Â
Konsumen korban Galaxy Note 7 yang aman tersebut mengeluhkan respons Samsung yang tak sigap dengan insiden tersebut.Â
Klering mengatakan, menyusul sikap Samsung yang tidak sepenuhnya merespons konsumen, dia mengatakan kini sedang mencari bantuan hukum. Klering mengaku, motivasinya mengungkap insiden yang dialaminya ke publik bukan apa-apa. Dia ingin insiden ini tidak terjadi kepada pengguna lain di masa depan.Â