Pounds Jatuh, Bursa Saham Asia Dibuka Turun
- CNBC
VIVA.co.id – Bursa saham Asia dibuka melemah dipicu sentimen akibat jatuhnya mata uang poundsterling di awal perdagangan Jumat 8 Oktober 2016. Sementara itu investor cenderung wait and see menjelang rilis data pekerjaan AS until September.
Dilansir dari laman CNBC, indeks saham Australia, ASX 200 turun 0,47 persen, dengan sebagian besar sektor perdagangan yang lebih rendah.
Saham Jepang Nikkei 225 relatif datar, dan diperdagangkan turun 0,02 persen di 16.895,13. Melintasi Selat Korea, Kospi diperdagangkan turun 0,09 persen menjadi 2.063,40.
Di pasar mata uang, pound Inggris turun tajam, menyentuh posisi terendah dalam tiga dekade.
Pedagang tidak yakin apa yang menyebabkan rotasi mendadak dalam mata uang, tetapi beberapa dikaitkan dengan laporan dari Presiden Prancis François Hollande yang mendesak Uni Eropa untuk bernegosiasi dengan Inggris yang sedang mempersiapkan diri untuk secara resmi memulai proses keluar dari Uni Eropa.
"Investor mungkin berpikir bahwa negosiasi akan menjadi mudah, kenyataannya hal itu sulit dilakukan," kata Naeem Aslam, Kepala Analis Pasar ThinkMarkets, dalam sebuah catatan. Yen Jepang melemah terhadap dolar, yang mengambil ¥ 103,74.
Dalam perkembangan lain, harga minyak menguat ke level tertinggi dalam empat bulan pada Kamis, menyusul laporan dari pertemuan informal lain antara produsen minyak.
Selama jam Asia pada Jumat, minyak diperdagangkan lebih tinggi. Minyak mentah berjangka AS naik 0,16 persen menjadi US$50,52. Harga minyak patokan dunia Brent naik 0,13 persen menjadi US$52,58 per barel.
Dalam berita perusahaan, saham Samsung Electronics diperdagangkan naik 0,59 persen dan menyentuh rekor tinggi. Pasar di China tetap tutup untuk libur nasional Golden Week.