Ketika Startup Bikin Bos-bos Besar di Asia Susah Tidur
- U-Report
VIVA.co.id – Melakukan transformasi atau berkinerja buruk. Hal itulah yang hari-hari ini mengganggu tidur bos-bos perusahaan besar di Asia Pasifik.
Dilansir dari CNBC, Kamis 6 oktober 2016, dalam survei bisnis terbaru yang dirilis Dell menunjukan bahwa 83 persen dari pimpinan perusahaan kelas menengah dan besar di kawasan, melihat bahwa startup digital merupakan ancaman bagi bisnis mereka.
Sementara itu, lebih dari setengah dari jumlah tersebut, percaya bahwa bisnis mereka akan usang dalam tiga sampai lima tahun ke depan. Hal tersebut karena kalah cepat berkembang dengan startup digital.
"Pengaruh revolusi digital telah menyebabkan penurunan yang signifikan dalam industri," ujar Presiden Komersial Dell EMC, Asia Pasifik dan Jepang.
Saat ini menurut survei tersebut perusahaan rintisan di bidang digital di kawasan Asia Pasifik bakal terus mengalami pertumbuhan yang signifikan . Apalagi didukung pemerintah dan pengusaha-pengusaha besar yang menyediakan akses keuangan.
Laporan dari KPMG dan CB menunjukkan, meskipun pertumbuhan ekonomi global melambat. Investor di kawasan menempatkan US$7,4 miliar untuk permodalan perusahaan-perusahaan rintisan di Asia.
Jumlah tersebut terus meningkat dari kuartal tiga 2015 yang hanya senilai US$1,47 miliar. Dan di masa depan diperkirakan akan terus tetap meningkat seiring dengan perkembangan teknologi.