Bantuan Nontunai Pemerintah Diklaim Lebih Cepat Lewat Tcash
- Viva.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Mempercepat penyaluran bantuan sosial non-tunai dari pemerintah memang harus mengandalkan teknologi. Oleh karena itu pemerintah pun melibatkan teknologi pembayaran mobile yang dimiliki oleh BUMN Telekomunikasi, Telkomsel.
Menurut pihak Tekomsel, pemerintah mengandalkan teknologi Tcash guna mengalokasikan dana sebesar Rp220 ribu untuk satu kepala keluarga. Ini merupakan kerja sama dengan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K).
"Jadi Rp110 ribu pencairan bahan pokok BTS (Beras Telur Susu), setengahnya lagi tarik tunai," ujar Vice President MFS Operations Telkomsel, Rudy Hamdani, di kawasan Karanggan, Gunung Putri, Jawa Barat, Rabu, 5 Oktober 2016.
Rudi mengatakan, dalam pengenalan layanan Tcash Telkomsel bersama BTPN diklaim memiliki sistem dan visi yang sama. Seperti nomor rekening menggunakan nomor telepon, menyasar usaha mikro dan masyarakat menengah ke bawah.
Jadi, menurut Rudi, ada kelebihan ketika BTPN memberikan bantuan lewat rekening tabungan BTPN Wow! yakni penerima bisa mentransfer melalui Tcash. Ini merupakan saluran untuk dapat melakukan pencairan dana bantuan pangan dan tarik tunai tanpa biaya tambahan.
"Biasanya kan transfer beda bank kena Rp7.500 ya. Kalau ini gratis," kata Rudi
Rudi menjelaskan, sebanyak 34 agen BTPN Wow! yang juga merupakan merchant Tcash telah ditunjuk untuk dapat melayani pencairan dana ke lebih dari 1.500 penerima manfaat uji coba.
"Kami mendapat respons yang baik dalam pelaksanaan uji coba ini. Sebanyak 98 persen penerima manfaat berpartisipasi dalam pencairan bantuan sosial tahap pertama, dan sebagian besar penerima manfaat merasa mekanisme yang ditawarkan Tcash Ekstra - BTPN Wow! lebih mudah, cepat, dan bisa dicairkan kapan saja dibutuhkan, di agen terdekat," ungkap Rudi.
Uji coba pertama bulan Agustus kemarin di coba serupa di Medan, Jakarta, Bogor, dan Solo. Dan uji coba kedua sekarang mencakup Kelurahan Karanggan dan Kelurahan Telanjung Udik, Bogor (Jawa Barat), Kelurahan Kp. Baru dan Kelurahan Gajahan, Surakarta (Jawa Tengah), Kelurahan Kp. Rambutan dan Kelurahan Kelapa Dua Wetan (Jakarta Timur), serta Kelurahan Matsum II dan Kelurahan Matsum IV, Medan (Sumatera Utara).
"Semuanya (uji coba), kita targetkan 1.521 penduduk," kata Rudi.